Lepas Perawan Untuk Saudaraku yang Datang Liburan di Rumahku

Lepas Perawan Untuk Saudaraku yang Datang Liburan di Rumahku 


CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA HOT | BOKEP | KHUSUS DEWASA | 18+ | ORGASME |

Cerita Sex– Sebut saja namaku Kevin dan asalku dari Surabaya, Hari ini rencananya aku mau ke Jakarta ke tempat Om Herman dan Tante Riri. Saat anak sekolahan liburan panjang sudah menjadi rutinitasku menginap di tempat mereka karena profesiku sebagai guru.

Setelah hampir 7 tahun tidak tidak pernah lagi liburan di tempat mereka, akhirnya di tahun 2016 lalu aku baru menyempatkan diri untuk liburan di Jakarta. Om Herman termasuk cukup kaya raya, rumahnya mewah, besar dan tentunya nyaman sehingga aku sangat senang bisa menghabiskan liburan disana.

Hari itu, aku sampai dirumah Om Herman sekitar pukul 22.00 malam dan langsung tertidur pulas karena kelelahan dalam perjalanan. Paginya, aku sudah disambut oleh hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi dan betapa kagetnya diriku saat melihat sosok gadis cantik yang dulunya masih duduk di bangku SD sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. 

Panggil saja namanya Sherly, kulitnya putih, matanya besar dan tubuhnya yang seksi mengusik mataku yang nakal.

"Pagi Kak, Sorry ya tadi malam Sherly kecapean jadi tidak ikut jemput kakak. Ayo di makan nasi gorengnya mumpung masi panas, ini Sherly buat khusus untuk Kakak lo.." ucapnya sambil tersenyum manis yang membuatku terpana sesaat.
"Bener nech Sherly? sherly yang dulu masih ingusan?" tanyaku sambil meledeknya.
"Iya, emang ada Sherly siapa lagi? tapi, sekarang udah enggak ingusan lagi kan?" ucapnya.

"Wahhh....dah lama enggak ketemu, taunya udah gede sekarang ya. Pasti dah punya pacar kan? kelas berapa sekarang?" tanyaku.
"Pacar? Enggak ada tuch, masih belum dikasih pacaran sama Papa karena masih kecil. Tapi Sherly udah naik kelas tiga SMA lo, kan udah gede?" jawabnya dengan nada sedikit protes terhadap larangan papanya.
"Emang Sherly dah siap pacaran?" tanyaku.
Nina si gadis cantik menjawab dengan enteng sambil melahap nasi goreng.
"Belum mau sih.. ngomong-ngomong dimakan nasinya kak, kan sayang dah dibuat tapi hanya dipelototin" ucapnya sambil melahap nasi gorengnya.

Tanpa basa-basi lagi, Aku pun mengambil piring dan sarapan pagi bersama Sherly. Selama sarapan berdua dengannya, mataku tidak pernah bisa lepas memandangi Sherly yang sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang saat ini duduk di depanku.

"Oh ya..Mama dan Papa kemana? kok enggak ikut sarapan bareng?" tanyaku sambil melihat ke kiri dan ke kanan. 
"Hampr aja lupa, Tadi Mama nitip surat buat kakak dan katanya ada urusan mendadak" jawabnya sambil menyerahkan selembar kertas.

Aku langsung membaca surat itu dan ternyata Om Herman dan Tante Riri ada sedikit urusan Kantor di Bandung selama seminggu ke depan, jadi mereka menitipkan Sherly kepadaku. 

"Kamu udah biasa ya ditinggal kayak gini Sher?" tanyaku setelah membaca surat.
"Seminggu itu udah cepat Kak, Sherly pernah tuh ditinggal sampai sebulan" jawabnya.
"Oke deh, jadi sekarang kakak yang jaga Sherly selama seminggu dan apapun yang Sherly mau tinggal bilang saja sama kakak, Oke gak?" ucapku.
"Oke dong..sekarang tugas kakak pertama saat ini antarkan Sherly jalan-jalan ke Mall, gimana? boleh gak Kak?" tanyanya.
"Boleh sekali, Sekarang aja kita langsung berangkat" ucapku.

Kami pun langsung bersiap-siap dan langsung menuju Mall, Sherly kelihatan cantik sekali dengan celana Jeans Ketat dan kaos ketat berwarna hitam dengan rambut panjangnya yang dibiarkan terurai. 

Setelah setengah hari jalan-jalan, sekitar pukul 19. 00 malam kami pulang ke rumah dan Sherly terlihat lelah sehingga langsung mandi dan beristirahat di kamarnya.

Sementara, Aku yang sudah terbiasa tidur larut pergi ke ruang tamu dan menonton acara TV tetapi acara TV sangat membosankan. Aku pun teringat dengan VCD Porno yang sudah kubawa jauh-jauh dari Surabaya.

Sebelum memutar VCD itu, terlebih dulu kupastikan Sherly sudah tertidur dan baru ku putar VCD Porno. Lumayan, bisa menghilangkan sedikit ketegangan akibat melihat tubuh Sherly yang seksi hari ini.

Keasyikan melihat film porno, Aku tidak menyadari Sherly udah sekitar 20 menit menyaksikan diriku yang Menonton VCD porno.

Tiba-tiba saja terdengar suara "Arghh.." teriak Sherly saat melihat adegan seorang laki-laki memasukkan kontolnya ke vagina perempuan. Mendegar teriakannya, Tentu saja Aku langsung panik dan wajahku pucat, Langsung saja ku matikan VCDnya.

"Sher, udah lama disitu?" tanyaku dengan suara yang sedikit gugup.
"Tadi Sherly mau pipis, tapi tiba-tiba terdengar ada suara desahan jadi Sherly penasaran dan kemari" jawabnya dengan polos.
"Kakak gak usah takut, Sherly enggak apa-apa koq cuma kebetulan saja pernah dengar cerita dari teman kalo film Porno itu asyik. Setelah tadi lihat sedikit, ternyata benar juga tadi sedikit kaget karena ada tikus lewat" jawabnya.

Mendengar jawaban Sherly tadi aku sedikit lega dan otakku mulai sedikit nakal "Jadi Sherly mau ikut nonton juga?" tanyaku.
"Wah..mau Kak" jawabnya dan langsung duduk di sofa.

Kuputar kembali film pornonya dari awal, Selama menonton Sherly terlihat begitu serius dan meresapi setiap adegannya. Perlahan namun pasti, Aku mendekatinya dan duduk tepat di samping Sherly.

"Sherly pernah lakuin adegan begituan gak?" tanyaku iseng.
"Pacaran aja belum pernah, apalagi adegan begini Kak" jawabnya dengan mata yang terus tertuju di layar TV.
"Mau gak kakak ajarin, asyik lo.. Sherly pasti akan rasain kenikmatan surga, Lihat aja cewek yang di TV kelihatan sangat menikmatinya, mau gak? Tanyaku.
"Emang kakak pandai?" tanyanya menantang.
"Wahh.. nantang nech? langsung saja kupeluk Sherly dari samping dan dia hanya diam saja.

Kurasakan nafasnya yang mulai memburu tidak karuan, yang tandanya Dia sudah mulai terangsang dengan Film itu. Tidak kulepaskan dekapanku dan samar-samar terdengar suara desahan Sherly sambil membisikkan "Kak, ajari Nina ya.."

Mendengar permintaannya itu, Aku seperti di sambar petir "Benar nih Sher?" tanyaku memastikan kembali. 

Mendengar pertanyaanku, Sherly langsung saja melumat bibirku dengan lembut dan kubiarkan dirinya memainkan bibirku. 

Setelah itu, Sherly tiba-tiba melepas lumatannya dan mengatakan "Sherly serius Kak, Sherly udah terangsang nech"

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan yanga da di depan mata, Aku langsung melumat bibir indah milik Sherly dan dia menyambutnya dengan lembut.

Setelah beberapa menit, kami berdua sudah melepaskan pakaian kami satu persatu sampai tidak ada lagi sehelai benang yang melilit di tubuh kami. 

Ku lihat tubuh Sherly yang sudah telanjang bulat, ternyata Sherly memiliki tubuh yang sangat sempurna. Payudaranya sangat berisi dan indah, belum pernah di sentuh oleh tangan lelaki.


"Kok cuma dilihat aja Kak?" tanya Sherly yang membuat Lamunanku buyar. Merasa tertantang dengan kata-katanya tadi, langsung saja aku membaringkannya di sofa dan mulai melumat bibirnya kembali sambil tanganku meremas-remas kedua payudaranya.

Sherly mulai mendesah tidak karuan, bibirku mulai menghisap puting susunya yang berwarna merah muda kecoklatan itu secara bergantian.

"Ouch.. Kakk.. Enakk..." desahnya yang sangat membakar gairahku.

Dengan perlahan, Jilatanku mulai turun ke bagian perut dan pusarnya hingga ke gundukan kecil milik Sherly yang ditumbuhi oleh bulu-bulu halus.

"Aaahhh.. Geli Kak...aahh...nikmatt..." desah Sherly saat Aku menjilati Kelentitnya yang mulai mengeras. Tanganku terus meremas payudaranya dan tiba-tiba Sherly memekik dan melenguh tertahan.

"Aahhh..sshhh.. sshhh... Kakk..." Sherly orgasme untuk pertama kalinya.
"Gimana Sher? Enak?" tanyaku sambil mencubit puting susunya.
"Wahh.. nikmat kali Kak, seperti terbang ke surga" Jawabnya sambil meraih baju dalamnya. 

Melihat itu, langsung saja aku mencegahnya "Tunggu Sher, Masih ada yang lebih nikmat lagi" ucapku sambil menariknya.

"Sekarang Sherly mau diajarin yang kayak gitu ya?" tanyanya sambil menunjuk adegan di TV saat perempuan sedang menghisap kontol laki-laki.
"Iya, mau gak?" tanyaku menantang.
"Oke deh" jawabnya dan langsung meraih kontolku.

Dengan perlahan Sherly mengocok kontolku seperti adengan yang ada di layar TV. Lalu, dengan malu-malu Dia memasukkannya ke dalam mulutny sambil menyedot dengan lembut. 

Terasa sangat nikmat sekali hingga kontolku langsung naik, ku tahan Air maniku yang sudah mau keluar karena masih belum saatnya. Setelah beberpa menit Sherly mengemut dan membelai halus kontolku, kini saatnya untuk berperang di dalam vaginanya.

"Nah ini, pelajaran terakhir Sher" ucapku sambil mengangkat dan membaringkannya ke atas karpet.

Sherly pun hanya menurut saja, Kugesek-gesekkan kontolku di mulut vaginanya yang masih perawan itu. Vaginanya yang sudah kering kembali kujilati kelentitnya sampai basah kembali. Saat mau kumasukkan kontolku ke dalam vagiannay, Sherly hanya pasarah saja.

"Aarrgghhh...Sakittt...aarhhhh...sakitt Kak..." jerit Sherly saat kepala kontolku menerobos masuk ke dalam vaginanya. Dengan lembut, Aku langsung melumat bibirnya dan menekan pinggulnya.
"Ouchh..Sher sempit kali, Kamu memang masih perawan..ouchh.." ucapku.

Sherly terlihat hanya memejamkan matanya sambil menahan rasa sakit di vaginanya, Setelah berjuang dengan susah payah akhirnya "Jlebbsss..." kontolku pun masuk ke vaginanya.

"Aaarrgghhh.. Sakittt Kak.. aaghh.." jerit Sherly.

Meski mendegarnya menjerit, Aku terus menekannya sampai mentok dan memeluknya erat dengan melumat bibirnya serta meremas lembut di bagian payudaranya. Setelah Sherly mulai tenang, Aku langsung menggenjotnya dengan seluruh kemampuanku.

"Ouch.. aahhh.. sshhh..aahh.." desah Sherly.

Ku lihat, nafasnya mulai memburu dan kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan tidak karuan. Kontolku terasa seperti di remas-remas karena vagina Sherly yang masih sempit alias perawan.

"Akhh.. Enak kali vaginamu Sher" ucapku sambil mendesah nikmat.
"Gimana, enak gak Sher?" tanyaku lagi sambil terus menggenjotnya.
"Ouuchh..enak Kakk.... akhhh.. tee..rruuuss...aahhhh" desahnya.

Setelah beberapa menit menggenjotnya, tubuh Sherly kembali mengejang. Ternyat, dia orgasme untuk ke dua kalinya.

"Akhhh..Sherly udah enggak tahan, mauuu...aahh...pi..pisss Kakkkk" ucapnya sambil tersengal-sengal.
"Sabar Sher, kita keluarin sama-sama" Aku pun semakin mempercepat gerakan pinggulku.
"Ouuucchh.....Sherrr.." ucapku sambil menyemburkan spermaku di dalam vagina Sherly "Crottt...croottt...." 

Tidak lama kemudian "Aarrgghhh..aahhh...aahhhh...." Sherly juga orgasme, cairan putihnya menyiram kepala kontolku.

Setelah kontolku menciut di dalam vaginanya, aku pun mencabutya dan langsung terbaring di sampingnya. Kulihat Sherly masih tersengal-sengal, Aku pun mengecup dahinya.

"Thank’s Sher, udah berikan harta berhargamu buat kakak. Kamu nyesal gak?" tanyaku Sambil tersenyum.

"Kakak hebat, Sherly belajar banyak tentang Sex malam ini dan menyerahkan mahkota Sherly karena percaya kakak menyayangi dan tidak akan tinggali Sherly, thanks Kak" ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

Setelah beberapa menit terkulai lemas, kami pun membenahi diri dan membersihkan darah perawan Sherly yang berceceran di karpet. 

Saat memakai bajunya, Sherly tiba-tiba memintaku untuk memandikannya seperti yang Aku lakukan waktu dia masih kecil. Aku pun menuruti kemauannyadan mandi bareng malam itu.

Saat mandi bersama, pikiranku ngeres saat melihat payudara Sherly yang mengkilat terkena air shower. Langsung aja kupeluk dari belakang dan kemabli kuremas payudaranya.

"Ihh.. mau lagi ya..." ucapnya sambil menggodaku yang membuat birahiku langsung naik.
"Tapi di tempat tidur ya Kak, capek berdiri" ucapnya lagi berbisik.

Mendengar ucapannya, aku pun langsung menggendongnya ke tempat tidur. Kami kembali merasakan nikmatnya surga dunia malam itu dan tertidur pulas.

Pagi harinya, saat bangun tidur kulihat Sherly tak ada disampingku. Aku pun mencari-cari nya dan ternyata Sherly ada di dapur sedang menyiapkan sarapan pagi karena tak ada pembantu. 

Kulihat Sherly hanya memakai kaos oblong dan celana dalam saja. Pantatnya yang montok terlihat sangat seksi dari belakang. Langsung saja aku memeluknya dari belakang sambil mengecup lehernya. Sherly pun kaget dan langsung memutar badannya, langsung kulumat bibirnya.

"Wah.. masih belum puas ya Kak" ucapnya sambil menggodaku.

Langsung saja kucumbu Sherly di dapur, dia pun langsung melorotkan celana dalamku dan mulai menghisap kontolku. Sejak malam itu, Hisapannya semakin hebat hingga membuatku tidak tahan.

Tidak mau kalah, Kuangkat Sherly keatas meja dan menarik celana dalamnya dengan gigiku sampai lepas. Tanganku menyusup ke dalam kaos oblongnya dan ternyata dia tidak memakai BH saat itu.

Langsung saja kuremas payudaranya sambil kujilati kelentitnya, Sherly pun meminta ampun dengan perlakuanku itu dan memohon agar Aku segera menuntaskan kerjaanku dengan cepat.

"Ouuchhh..Kak...masukin, cepat.. aahh... Sherly udah enggak tahan" pintanya.

Mendengar desahannya, langsung saja kumasukkan kontolku kedalam vaginanya yang sudah basah hingga masuk dengan mulus. Akupun menggenjot Sherly di atas meja makan hingga kami sama-sama orgasme. 

"Oucchhh.. enak Kak.. ssshhh.." desahnya.
"Akhh.. kamu makin hebat Sher" ucapku.

Setelah itu, kami sarapan, mandi dan jalan-jalan bareng ke mall setiap harinya sampai satu minggu hingga Om Herman dan Tante Riri pulang.

Setiap ada kesempatan, kami selalu melakukan hubungan Sex hingga tidak terasa sudah satu bulan dan aku harus kembali ke Surabaya. Melihat kepulanganku, Sherly menangais terus tetapi aku berjanji akan kembali lagi dan memuaskan dirinya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar