Cerita Seorang Gigolo Melayani 3 Tante Girang Sekaligus
CeritaDewasa-CeritaSeks-Bokep-Ngentot-18Tahunkeatas-Birahi-Gigolo-TanteGirang
Nama gua Haris, 25 tahun dan seorang gigolo di kota Bandung sejak 4 tahun lalu. Gua mau menceritakan pengalamanku melayani sekaligus 4 pelangganku hanya dalam semalam. Gua mempunyai pelanggan tetap namanya Tante Juli (nama samaran) seorang janda yang tidak mempunyai anak dan tinggal di kota Bandung juga. Tante Juli memiliki paras wajah yang cantik, putih dan memiliki payudara yang besar walaupun sudah sedikit kendor.
Tante Juli tergolong orang kaya karena memiliki beberapa perusahaan di Bandung, Jakarta, dan juga memiliki saham di sebuah hotel berbintang di Bandung.
Hari Sabtu sekitar pukul 7 pagi, HP-ku tiba-tiba berbunyi dan terdengar suara seorang wanita dan setelah gua lihat ternyata nomor HP Tante Juli.
“Hallo Sayang, lagi ngapain nich.. udah bangun?” ucapnya.
“Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi begini?”
“Kamu nanti sore ada acara nggak?” ucapnya.
“Nggak ada Tante, emang mau ke mana Tante?”
“Nggak, nanti sore antar Tante ke puncak ya sama relasi Tante, bisa kan?” ucapnya.
“Bisa tante, aku siap kok.”
“Oke deh Sayang, nanti sore Tante jemput kamu di tempatmu”, ucapnya.
“Oke, Tante.”
Setelah sambungan telepon itu terputus, gua pun langsung segera beranjak ke kamar mandi dan bersiap-siap.
Jelang sore sekitar jam 5, gua sudah siap dengan pakaian rapi karena Tante Juli akan membawa serta teman relasinya. Selang beberapa menit kemudian, sebuah mobil mercy new eye warna hitam berkaca gelap berhenti tepat di depan rumahku.
Langsung saja gua keluar menghampiri mobil itu dan duduk di jok belakang, kemudian mobil pun bergerak maju menuju tujuan. Di dalam mobil, tante memperkenalkan gua ke dua temen cewek relasinya,
Tante Lina umurnya 41 tahun kulitnya putih, payudaranya besar dan merupakan istri dari seorang pengusaha kaya di Jakarta dan Tante Merry 39 tahun, payudaranya juga besar, kulitnya putih dan juga seorang istri dari pengusaha kaya di Jakarta. Meskipun sudah berusia 40tahunan, mereka masih sangat cantik.
Mereka adalah relasi bisnis Tante Juli dari Jakarta yang sedang melakukan bisnis di kota Bandung. Tante Juli mengajak mereka refreshing ke villanya di kawasan Puncak. Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan seru dan mereka tahu bahwa aku ini seorang gigolo langganan Tante Juli dan juga ingin merasakan kehebatan gua.
Selang beberapa menit kemudian, obrolan kami berhenti dan Tante Lina yang duduk di sebelahku mulai nakal meraba-raba paha dan selangkanganku dengan tangannya. Gua pun mengerti maksudnya dan lebih mendekat lagi ke dirinya.
Kemudian, Tante Lina meremas batang kemaluanku dari balik celana. Dengan inisatifku sendiri, Gua langsung membuka resleting celana panjangku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang sudah berdiri tegak itu.
Tante Lina yang melihatnya langsung kaget dan matanya melotot karena batang kemaluanku yang besar dan langsung bicara kepadaku, “Wow.. Ris, kontol kamu gede amat, punya suamiku aja kalah besar sama punya kamu ini..” ucapnya.
“Masa sich Tante”, ucapku sambil meremas-remas payudaranya dari luar bajunya.
“Iya.. boleh minta nggak, Tante girang pengen ngerasain kontol kamu ini sambil kontolku dikocok-kocok dan diremas-remas, lalu dibelai mesra?” ucapnya.
“Boleh saja.. kapan pun Tante mau, pasti Haris kasih”, ucap gua yang langsung disambut Tante Lina dengan membungkukkan badannya lalu batang kemaluanku dijilat-jilat dan dimasukakkan ke dalam mulutnya dengan sangat rakus. Batang kemaluan gua masuk semua ke dalam mulutnya sambil disedot dan dikocok-kocok.
Tante Merry yang duduk di jok depan sesekali menelan air liurnya dan tertawa kecil melihat batang kemaluanku yang sedang asyik dinikmati oleh Tante Lina. Tanganku mulai membuka beberapa kancing baju Tante Lina dan mengeluarkan kedua payudaranya yang besar itu dari balik BH-nya kemudian gua remas-remas.
“Tante.. susu tante besar sekali.. boleh Haris minta?”
Tante Lina hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tanganku mulai meremas-remas payudaranya. Selain itu, Tangan kiri gua mulai turun ke bawah selangkangannya dan mengelus-ngelus paha yang putih mulus hingga ke atas selangkangannya. Dari balik CD-nya jariku muali masuk ke dalamnya. Saat jariku masuk, mata Tante Lina mendesah kenikmatan, “Akhhh.. akhhhh.. akhhh.. terus sayang..”
Beberapa jam kemudian, aku sudah tidak tahan dan mau keluar.
“Tante… Haris mau keluar nich..” ucap gua.
“Keluarain di mulut Tante aja”, ucapnya.
Selang beberapa menit, “Crooot.. crooot.. crottt..” air maniku keluar, muncrat di dalam mulut Tante Lina dan menyapu bersih seluruh air maniku.
Kemudian, gua pun merubah posisi. Kini gua yang membungkukkan badan dan melepaskan CD warna hitam yang dipakai Tante Lina. Setelah CD-nya terlepas, gua mulai mencium dan menjilat daerah kewanitaannya yang sudah basah itu. Gua masih terus memainkan liang kewanitaannya sambil tanganku dimasukkan ke liang senggamanya dan tangan kiriku meremas-remas payudara yang kiri dan kanan.
Sepuluh menit kemudian, aku merubah posisi. Kini Tante Lina kupangku dan kuarahkan batang kemaluanku masuk ke dalam liang senggamanya, “Blesss.. belssss.” batang kemaluanku masuk ke dalam daerah kewanitaannya dan Tante Lina menggelinjang kenikmatan, ku naik-turunkan pinggul Tante Lina.
Satu jam kemudian, kami berdua sudah tidak kuat menahan orgasme. Kemudian kucabut batang kemaluanku dari daerah kewanitaannya dan kusuruh Tante Lina untuk mengocok dan melumat batang kemaluanku dan akhirnya, “Crooot.. crott.. croottt..” air maniku muncrat di dalam mulut Tante Lina. Seketika itu juga kami berdua terkulai lemas dan tertidur di dalam mobil.
Sekitar pukul 8 malam, mobil kami masuk ke dalam pekarangan villa dan Kami berempat pun keluar dari mobil. Tante Juli memanggil penjaga villa, lalu menyuruhnya untuk pulang dan kembali lagi besok sore.
Karena lelah dalam perjalanan aku pun langsung menuju kamar tidur yang biasa kutempati saat aku diajak ke villa oleh Tante Juli. Saat hendak tidur-tiduran, aku terkejut ketika ke 3 tante itu masuk ke dalam kamarku dalam keadaan telanjang bulat tanpa seheli benang pun yang menempel di tubuh mereka.
Mereka naik ke atas tempat tidurku dan mendorongku untuk tiduran, lalu mereka berhasil melucuti pakaianku hingga bugil. Batang kemaluanku diserang oleh Tante Merry dan Tante Juli, sedangkan Tante Lina kusuruh dia mengangkang di atas wajahku, lalu mulai kujilati daerah kewanitaannya.
Dengan ganasnya mereka berdua secara bergantian menjilati, menyedot dan mengocok batang kemaluanku, hingga aku kewalahan dan merasakan nikmat yang luar biasa. Kemudian kulihat Tante Merry sedang mengatur posisi mengangkang di selangkanganku dan mengarahkan batang kemaluanku ke daerah kewanitaannya,
“Blesss.. bleeesss..” batang kemaluanku masuk ke dalam daerah kewanitaan Tante Merry dan pinggulnya naik turun. Aku terus menjilat-jilat dan sesekali memasukkan jariku ke dalam daerah Tante Lina, sedangakan Tante Juli meremas-remas payudara Tante Merry.
Beberapa jam kemudian, Tante Merry sudah orgasme dan terkulai lemas di sebelahku sambil mencium pipiku. Kini giliran Tante Juli yang naik di selangkanganku dan mulai memasukan batang kemaluanku yang masih tegak berdiri ke daerah kewanitaanya.
“Bleesss.. bleesss..” batang kemaluanku pun masuk ke dalam daerah kewanitaan Tante Juli. Sama seperti Tante Merry, pinggul Tante Juli dinaik-turunkan dan diputar-putar. Setengah jam kemudian, Tante Juli juga sudah mencapai puncak orgasme dan terkulai lemas.
Kemudian, kusuruh Tante Lina untuk berdiri sebentar dan mengajaknya untuk duduk di atas meja rias yang ada di kamar itu. Lalu kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuarahkan batang kemaluanku ke daerah kewanitaannya, “Blesss.. .bleeess..” batang kemaluanku pun masuk ke dalam daerah kewanitaan Tante Lina.
Kukocok-kocok maju mundur batang kemaluanku di dalam daerah kewanitaan Tante Lina, dan terdengar desahan hebat, “Akhhh.. akhhh.. akhhh.. terus sayang.. enak..” Aku terus mengocok senjataku, selang beberapa menit gua mengubah posisi, kusuruh dia membungkuk dengan gaya doggy style lalu kumasukan batang kemaluanku dari arah belakang. “Akhhh.. akhhh..” terdengar lagi desahan Tante Lina.
Gua tidak peduli dengan desahannya, aku terus mengocok-ngocok batang kemaluanku di daerah kewanitaannya sambil meremas-remas kedua buah dada yang besar putih yang bergoyang-goyang menggantung itu.
Selang beberapa menit, gua merasakan daerah kewanitaan Tante Lina mulai basah dan ternyata Tante Lina sudah keluar. Gua pun merubah posisi dan menyuruhnya untuk tiduran di lantai, di atas karpet dan kubuka lebar-lebar pahanya dan kuangkat kedua kakinya lalu kumasukkan lagi batang kemaluanku.
“Blesss.. blessss.. blessss..” batang kemaluanku masuk dan mulai bekerja kembali mengocok-ngocok di dalam daerah kewanitaannya. Selang beberapa menit kemudian, gua sudah tidak tahan lagi, lalu kutanya ke Tante Lina, “Tante, aku mau keluar nich.. di dalam apa di luar?” ucap gua.
“Di dalam aja Sayang..” ucap Tante Lina.
Kemudian, “Crottt.. crooottt.. croottt..” air maniku muncrat di dalam daerah kewanitaan Tante Lina, kemudian pun aku jatuh terkulai lemas menindih tubuh Tante Lina sedangkan kontolku masih manancap di dalam daerah kewanitaannya.
Setelah itu, Kami berempat pun tidur terlelap di kamarku. keesokan harinya kami berempat melakukan hal yang sama berulang kali di depan TV dekat perapian, di kamar mandi, maupun di dapur.
Inilah cerita dari bagian profesi gua dalam melayani Tante girang yang kaya dan haus akan nafsunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar