Rasakan Kenikmatan Perjaka yang Bikin Ketagihan
CeritaDewasa-CeritaSeks-Bokep-Ngentot-18Tahunkeatas-Perjaka-Birahi-Orgasme
Beberapa tahun lalu, rumahku termasuk leluasa untuk siapa saja yang mau datang kapanpun dan dengan siapapun mereka datang. Terutama untuk para abg yang broken home. Mau cewek alias cowok. Kadang aku berfikir, mengapa orangtuku mengijinkan ya? Apa mereka gak takut ada barang yg hilang?
Ternyata, orangtuaku merasa kasihan dengan mereka sehingga mengizinkan mereka untuk datang kapanpun mereka mau. Lama kelamaan, aku jadi terbiasa dengan keberadaan mereka.
Saat mereka datang, aku rutin diam didalam kamar dan jarang keluar. Untuk apa keluar? Di kamar sudah ada tv, kamar mandi dan kalau mau makan tinggal kedapur yang posisinya dekat dengan kamarku. Selain itu, Kalau ada yang aku butuhkan tinggal minta dibelikan sama mereka yang sedang ada dirumah.
Suatu hari, tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yang sedang bernyayi di luar kamarku dan merasa asing dengan suara itu. Penasaran, aku pun keluar menuju bagian dapur yang berdekatan dengan ruang tengah yang biasa digunakan mereka untuk kumpul. Basa-basi aku menyapa mereka saat itu dan ada sekitar 15 orang yg sedang berada dirumahku.
Saat itu, tatapanku tertuju pada seorang laki-laki yang berperawakan tinggi, tubuh tegap serta memiliki kulit yang putih. "Sial! Cowok ini langsung bikin aku berminat," Gumamku dalam hati.
Dengan kesan dingin, laki-laki itupun menatapku balik tetapi dengan acuhnya akupun memalingkan muka serta kembali ke dalam kamarku. Didalam kamar aku pun langsung terduduk diatas kasur dan membayangan sosok laki-laki tadi. Kepalaku tidak bisa berhenti memikirkannya dan sangat menginginkan dirinya.
Hari pun berlalu, laki-laki tidak terlihat kembali kerumahku. Aku berfikir apakah dirinya tidak sama dengan anak lainnya yang tidur dirumahku. Mungkin saja dirinya bukan anak broken home dan hanya iseng main ke rumahku. Meski demikian, Aku gak akan menyerah untuk dapatin laki-laki itu.
Siang itu, salah 1 anak bernama Adit yang paling lama tinggal dirumahku sedang menaiki tangga sambil mengangkat ember jemuran pakaian cuciannya. Akupun mengikutinya dan Adit tidak sadar kalau aku berada disampingnya saat itu. Dasar cowok, pandangan mata nya hanya dapat melihat lurus kedepan saja, tidak seperti wanita yang bisa melirik kanan kiri meskipun sedang menatap lurus kedepan.
Langsung saja, Kucolek pinggangnya. “Waduh..teteh, kirain siapa!” ucap Adit, terkesan dirinya sangat kaget dengan apa yang kulakukan terhadap dirinya.
“Hahahaha, serius amat sih jemur bajurnya.” ucapku sambil tertawa terbahak-bahak sambil duduk disalah satu bangku yang terbukti disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak. Kemudian, Aditpun kembali melanjutkan menjemur pakaiannya.
“Dit, kemarin ada cowok yang pake jaket coklat siapa sich?” Tanyaku.
“Yang mana teh?” Tanyanya balik.
“Itu loh yang rambutnya cepak pinggir-pinggirnya.” Jawabku.
Adit terlihat berfikir sebentar sambil mengingat-ingatnya, “Oohhh, Itu si Budi. Deket kok rumahnya teh tapi dirinya tinggal sendiri, orang tuanya kerja jadi TKW.” ucap Adit sambil menghampiriku dan duduk disebelahku.
“Emangnya kenapa? Tumben banget teteh nanya orang yang datang kerumah, biasanya juga cuek,” ucapnya sambil senyum-senyum.
“Ya pingin saja, namanya juga penasaran.” Jawabku.
“Cieeee penasaran, tentu ada maunya.” Goda Adit sambil melihat Hpnya yangg tiba-tiba berdering.
“Tapi teh, dirinya juga nanyain teteh lho. Aku bilang aja jangan macem-macem ke teteh, karena teteh yg punya ini rumah. Dirinya nanya ke aku, katanya kok teteh pake pakaiannya sexy. Aku bilang saja, kalauo emang kelakuan teteh tuh gak ada malunya, aurat dikasih lihat-lihat Hahahahaha.” Adit tertawa terbahak-bahak.
Aku sich gak memperdulikan ucapan Adit soal pakaianku, yang ku fikirkan hanya bagaimana dapat dekat dengan Budi. “Kapan Budi kesini lagi?” Tanyaku.
“Kayaknya ada dibawah deh sekarang, Tadi kan yg sms dia bilang ada dirumah ini,” Jawab Adit yang bikin aku kaget sekaligus bahagia.
“Serius neh Dit? Yuk ke bawah” ucapku sambil berdiridan langsung cepat-cepat menuju tangga untuk kebawah tanpa memperdulikan jawaban Adit.
Dibawah teras rumah, Aku lihat Budi sedang duduk didepan jendela kamarku sambil menunggu Adit mungkin. Kepalanya yg tadi menunduk lihat hp nya, kini menengadah melihatku. Ttanpa basa-basi aku langsung mendekatinya lalu tersenyum.
“Hai, Budi ya? Boleh minta no hp nya?” ucapku.
“Eh teteh, boleh.” Jawabnya dengan kesan sedikit kaget mendengar ucapanku.
“Makasih ya.” ucapku sambil masuk ke dalam kamarku.
Gila, aku seneng banget dapat no hpnya. Pelan-pelan tp pasti, aku mesti merasakan ngentot sama dia. Akhirnya setiap hari, kita smsan bahkan saat dirinya ada dirumahkupun aku tetap sms sama dia. Namun, Aku tetap malas keluar kamar.
Hingga suatu hari, pembicaraan kita mengarah pada selangkangan. Dirinya dengan polosnya bilang, kalau belum sempat ML. WTF, berarti dapat perjaka lagi nih. Aku terus saja memancingnya hingga dirinya berminat ingin melakukannya dan ternyata pancinganku tidak sia-sia karena Budi terpancing mau melakukannya.
Saat dirinya sedang berada dirumahku, aku bilang untuk tidur dirumah ku bersama yang lainnya. Lalu, tengah malam dirinya keluar kamar dan nungguin aku didapur. Semuanya pun berlangsung sesuai rencana. Tengah malam itu, kita telah berdua didapur yang remang-remang dan aku duduk diatas meja dapur sedangkan dirinya berdiri didepanku. Dengan lahapnya dirinya mencium bibirku serta tangannya meremas-remas bagian dadaku dan memintaku mengikutinya ke kamar mandi tamu yang dekat dengan bagian dapur.
Tanpa basa basi lagi, dirinya dengan sedikit kasar menyuruhku menungging dengan bertumpuan tangan serta lututku diatas toilet duduk. Aku pun menurutinya. Saat itu, Aku hanya menggunakan baju tidur dengan model tanktop longgar serta terusan rok pendek, tanpa mengenakan BH dan celana dalam sehingga mempermudah untuk melakukannya. Dengan keadaan kamar mandi gelap gulita, dirinya kesulitan untuk mencari celah yang benar. Akhirnya aku pun menuntun penisnya menuju celahku.
Kemudian Blesssss, penisnya masuk kedalam daerah kewanitaanku. Aku mendesah kecil, takut terdengar oleh orang-orang dirumah. Dirinya mengocok penisnya dengan cepat dan desahannya terdengar agak memburu. Serta crott, crottt.... Ada cairan hangat yang keluar di dalam daerah kewanitaanku. Mungkin hanya 2 menit goyangannya, padahal aku belum apa-apa tetapi aku maklumi sih karena namanya juga masih perjaka dan belum bisa mengatur nafsunya.
“Arrgghhh... teteh maaf,” ucapnya sambil membalikkan tubuhku dan jongkok dihadapanku yang terduduk di atas toilet
Aku hanya tersenyum serta mengelus wajahnya “Gak papa Bud, kan kelak dapat lagi.” ucapku.
“Oh..boleh lagi? lagi yuk, di meja dapur.” ucapnya sambil keluar kamar mandi dan menuju dapur kembali.
Dengan tetap terburu-buru, dirinya menciumi wajahku, bibirku serta memainkan bibirnya dibagian dadaku. Ughhh... rasanya ingin mendesah, tetapi gak bisa karena takut membangunkan orangtuaku alias orang-orang yang ada dirumah saat iut.
Masih dengan tidak sabarnya, Dirinya bikin pahaku mengangkang dan menusukkan 1 jarinya kedalam daerah kewanitaanku. Ugghhhh.. aku pun mendesah pelan, kemudian Budi pun mencium bibirku agar tidak keluar desahan yang lebih luar biasa saat dirinya mengocok keluar masuk jari nya didalam daerah kewatiaanku. Aku terhentak agak keras dengan tangan bertumpu kebelakang saat Budi menusukkan dalam-dalam jarinya kedalam, lalu dirinya menggoyang-goyangkannya didalam.
Siall, itu sangat cocok banget didaerah g-spotku. Ingin rasanya aku teriak menikmati kenikmatan itu tetapi sayangnya tidak bisa kulakukan. Dengan sedikit kasar, Budi luar biasa mencium bibirku karena khawatir aku beneran akan teriak. Aku segera melepaskan ciumannya dan memohon kepada dirinya untuk memasukkan penisnya kedalam daerah kewanitaanku.
.
“Masukin dong sayang, udah gak kuat.” ucapku dengan mata sayu menatapnya.
Cahaya remang-remang yang masuk ke dapur dari ruang keluarga, menolong ku menonton penisnya yg lumayan besar serta putih itu. Aku pun memegang penisnya dengan perlahan mengarahkannya ke dalam daerah kewanitaanku dengan posisi aku mengangkang lebar diatas meja dapur.
Sekali lagi, blesss.. Penis yang nikmat itu kembali masuk dan nikmatnyaaa… Budi membiarkan berbagi detik penisnya didalam daerah kewanitaanku. Lalu dengan ritme perlahan dirinya dengan luar biasa memasukkan kembali penisnya. Dengan tubuh yang menyender ke tembok serta kaki yang mengangkang lebar, aku dapat melihat penisnya yang keluar masuk didalam daerah kewanitaanku. Arrgghh... rasanya sangatlah nikmat, Sialnya aku gak dapat mendesah serta teriak. Dengan terus mengocok, Budi menciumi bagian leher dan kupingku.
Tanpa lama-lama lagi, aku memeluknya erat serta sedikit menggigit pundaknya supaya tidak teriak. Ya, saat itu aku orgasme dan nafasku memburu. Terdengar pula nafas Budi ikut menjadi cepat. dan genjotannya pun sangat menghentak-hentakkan tubuhku serta tubuhnya yang mengejang didalam dekapanku. Nyatanya dirinya orgasme lagi dan lama kelamaan tubuhnya melemah sertamelepaskan pelukanku. “Kenapa?” Tanyaku
Budi tersenyum serta mencium keningku “Enak, makasih ya teh.” ucapnya. Aku ikut tersenyum dan berciuman sebentar. Tanpa bicara lagi, aku menyelesaikan bajuku dan buru-buru masuk ke kamar tidurku serta langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan daerah kewanitaanku dari sisa-sisa spermanya. Budi juga menuju kamar mandi tamu untuk membersihkan dirinya.
Seusai kejadian malam itu, kita terus dekat serta tak jarang melakukan hal itu lagi. Dirumahku ataupun dirumahnya yang terbukti dirinya tempati sendirian. Bahkan, disiang bolong sekalipun ataupun ditempat umum. Ya di tempat olah raga yang tersedia panggung kecil dan disisi panggung itulah aku menungging dan kembali merasakan genjotan penisnya yang selalu bikin aku ketagihan dan ingin terus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar