Liburan, Aku Bercinta Dengan Istri dan Juga Mantan Pacarku

Liburan, Aku Bercinta Dengan Istri dan Juga Mantan Pacarku


CeritaDewasa-CeritaSeks-Bokep-Ngentot-18Tahunkeatas-Bercinta-Istri-MantanPacar

Ini pengalaman pribadiku yang terjadi saat melakukan liburan bersama istriku di Surabaya beberapa waktu lalu. Kami melewati liburan seperti biasanya, tetapi di hari ke 3 aku bertemu dengan mantan pacarku bernama Sinta yang ternyata bekerja di hotel tempat kami menginap sebagai marketing perhotelan.

Sejak putus dengannya, kami masih tetap berhubungan baik meski tidak saling menghubungi lagi dan istriku juga bersikap biasa karena kami hanya berteman. Sinta menanyakan kabar kami dan menanyakan liburan kami selama disini. Setelah beberapa menit, dirinya pamit karena masih harus melanjutkan pekerjaannya.

Aku dan istriku pun kembali ke kamar untuk bersiap-siap untuk makan malam nanti di sebuah restoran yang sudah kami rencanakan tadi. Usai menyantap makan malam kami yang romantis, Aku dan istriku kembali ke kamar dan mulai iseng dengan saling berciuman seakan masih mau melanjutkan moment romantis kami saat direstoran tadi.

Selama beberapa menit kami berciuman, istriku tiba-tiba membuka semua bajunya hingga tidak ada lagi sehelai kain pun yang kini menutup tubuhnya. Dengan penuh nafsu akupun kembali mencium bibirnya dan meremas dadanya yang besar itu.

Jujur saja, Aku termasuk orang yang memiliki nafsu yang liar sehingga kadang membuat istriku tidak kuat meladeni diriku di atas ranjang. 

Lagi asyik-asyiknya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar hotel kami. Tanpa pikir panjang aku pun beranjak untuk membuka pintu dan betapa terkejutnya diriku saat melihat orang yang berdiri di depan kamar kami. "Sinta.." ucapku yang gugup melihat kemolekan tubuhnya yang memakai kaos putih tipis yang memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Dengan cepat, aku menyuruhnya untuk masuk dan tanpa kusadari diriku hanya memakai celana serta istriku yang rebahan tanpa sehelai pakaianpun. Melihat penampilan kami, Sinta mengatakan "Oh.. kalian sedang asyik yah, maaf kalo aku sudah mengganggu" ucapnya.

Suasana di dalam agak canggung dan terdiam, namun dengan santainya Sinta tiba-tiba mengatakan "Lanjutin aja, cuek saja kalian kan sudah suami istri..ayo lanjutin aja!"

Mendengar ucapannya, Aku dan istriku heran dan bertanya-tanya. Namun, tanpa memikirkan siapa dirinya, aku dan istriku kembali melanjutkan apa yang tertunda tadi. Dengan sedikit perasaan malu kulumat bibir istriku hingga turun ke bawah di antara dua dadanya yang indah. Dengan nafsu yang menggebu, Aku menjilat dan menggigit puting susu istriku hingga istriku mendesah kuat "Aaagghh.. aagghh.."tanpa memperdulikan Sinta yang berada di ruangan itu.

Mulutku mulai turun ke daerah kewanitaan istriku dan tanganku meremas-remas kedua dadanya. Kujilati kemaluan istriku hingga dirinya pun mulai bergoyang "Mas, itilnya.. aagghh enak Mas, terus.." 

Saat itu, Aku sempat melirik ke arah Sinta dan kuperhatikan dirinya melihat adegan kami berdua seakan ingin ikut menikmatinya.

Dengan suara menggebu, istriku tiba-tiba mengatakan "Mas, ayo mulai.. Aku udah enggak kuat nich.."

Langsung saja kontolku yang sudah mulai tegak berdiri dan mengeras itu mulai masuk ke daerah kewanitaan istriku. "Jleebss..jlebss.." kontoku keluar masuk berulang-ulang dari daerah kewanitaan istriku.

Tanpa aku sadari, tiba-tiba saja Sinta yang masih duduk tadi sudah melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya dan mendekati istriku. Aku sungguh tekejut, Sinta melumat bibir mungil istriku dengan penuh nafsu dan tangannya memainkan puting susunya. 

"GIla!" pikirku, namun ini sebuah pengalaman baru bagiku dan istriku.

Lebih tidak diduga lagi, Istriku ternyata juga membalas ciuman Sinta dengan penuh gairah.  Aku pun makin bergairah dan dengan kuat keluar masuk di daerah kewanitaan istriku hingga tubuh istriku mulai mengejang "Mas, aku.. ke.. lu.. arrgghh." 

Istriku yang sudah orgasme pun tergeletak lemas di ranjang, Sinta tahu kalau aku masih belum sampai puncaknya dan menarik diriku agar duduk di tepi ranjang. Dengan kontolku yang masih tegak dan basah oleh sperma istriku, Sinta mulai menjilatinya dengan penuh gairah.

"Enak Mas cairan istrimu ini," ucapnya

Istriku yang melihat apa yang dilakukan oleh Sinta hanya senyum-senyum penuh arti, Sinta masih dengan bergairah menghisap kontolku. Birahiku yang sudah naik dari tadi, tanpa pikir panjang lagi "Sin, Aku pengin" ucapku.

Sinta yang mengerti dengan ucapan ku itu, tanpa bertanya lagi pada istriku dirinya langsung naik di antara kedua kakiku, Lalu "Jleebbss.." Kontolku sudah masuk ke dalam daerah kewanitaan Sinta. 

Melihat apa yang kami lakukan, Istriku tidak bilang apapun tetapi dirinya langsung bangkit dan mendorongku sehingga aku di posisi terlentang di ranjang. Dirinya mulai naik ke tubuhku dengan posisi daerah kewanitaanya tepat di atas kepalaku.

"Jilati Mas.." pintanya dengan manja. 

Aku pun menuruti keinginannya dan mulai menjilati lubang kemaluan istriku, dengan posisi nya itu dirinya sangat menikmatinya dengan Maya. Kemudian, Mereka saling berciuman dan Maya terus nai kturun di atas kontolkua yang membuatku sangat bergairah.

Gairahnya yang masih naik membuat istriku terus melumat kedua puting payudara milik Sinta. Berapa menit kemudian, tubuh Sinta pun mulai mengejang "Mas, aku mau keluar.. aarghh.." cairannya memnuhi kontolku. Aku yang sudah mencapai puncaknya pun tidak tahan lagi, "crottt..." spermaku pun keluar di dalam daerah kewanitaan Sinta.

Sinta tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arah tas yang ia bawa tadi. Sinta mengeluarkan sebuah benda coklat panjang dengan tali melingkar yang aku dan istriku tidak tapu apa itu. Ternyata, benda itu dinamakan dildo.

Sinta mulai mengenakan dildonya, persis seperti seorang laki-lak dan berjalan ke arah istriku yang sudah rebahan di sampingku. Sinta mulai beraksi, dia menciumi istriku dengan bergairah dan melumat puting susu istriku yang sudah keras. Masih belum selesai, Sinta turun ke daerah kewanitaany istriku dan menjilatinya dengan puas menggunakan ujung lidahnya hingga istriku mendesah kuat.

"Sin, terus.." pinta istriku, tetapi Sinta kemudian berhenti menjilati daerah kewanitaan istriku dan naik ke atas tubuh istriku. Kemudian, tangannya membimbing dildo yang dia pakai tepat di atas lubang kewanitaan istriku. 

"Aarrgghh.." teriak istriku dengan kuat. 
"Enak Mas, lebih enak dari punyamu.." ucapnya dengan suara rintihannya, aku pun hanya tersenyum.

Sinta seakan bergairah sekali dalam permainan itu, seakan dirinya seorang laki-laki yang sedang menyetubuhi wanita dan Istriku pun menikmatinya. Melihat apa yang mereka lakukan, Aku tidak tahan dan tanpa minta ijin dulu aku memasukkan kontolku ke dalam daerah kewanitaannya lagi "Jlebss.." kontolku terasa hangat di dalamnya.

Beberapa menit kemudian, istriku mulai mengejang untuk kedua kalinya  "Aagghh.. Sin" ucapnya. Sinta pun tiba-tiba menghentikanku dan bangkit berdiri dari posisi di atas istriku. Sinta mendorongku ke tempat tidur dan naik ke tubuhku, Dia mulai lagi dengan posisi seperti awal tadi. Sungguh nikmat sekali, Sinta bergoyang naik turun di atas tubuhku.

Istriku yang sudah lemas tadi kembali bangkit dari ranjang dan iseng mengenakan dildo yang dikenakan Sinta tadi. Dirinya berjalan membelakangi Sinta, Dia melihat dan membelai lembut bagian pantatnya. Lalu, mendorong tubuh Sinta hingga terjerambab.

Dengan posisi itu, Aku dan Sinta dapat saling berciuman dengan bergairah. Istriku pun mengambil posisi dengan perlahan-lahan dan memasukkan dildonya di dubur Maya, dengan gerakan lembut dildo itu masuk ke dubur Maya hingga dirinya berteriak. "Aarrgghh ..sakit.." jeritnya.

Mendengar jeritan Sinta, istriku pun berhenti sebentar. Lalu dengan gerakan maju mundur secara pelan, dildo itu akhirnya lancar masuk ke dubur Maya. Apa yang dilakukan oleh istriku ternyata membuat  Sinta tidak tahan lagi "Mas, aku udah enggak kuat la.." uacpnya sambil orgasme.

Melihat Sinta yang sudah lemas, Istriku pun berhenti memainkan dildonya karena takut Sinta akan kesakitan. Namun, istriku yang nafsu liar nya masih menggebu kembali menyerangku dengan posisi seperti Sinta tadi dan mulai naik turun diatas tubuhku. Tidak mau kalah dengan dirinya, tanganku pun memilin kedua puting susunya.

Setelah hampir satu jam kami bercinta, kami pun mencapai klimaksnya dan sana-sama orgasme. Setelah cairan spermaku keluar, Istriku kemudian beringsut dan mengulum kontolku yang masih tegak berdiri serta basah oleh cairan kami berdua. Sinta pun tdidak mau ketinggalan ikut menghisap kontolku.

Setelah itu, Kami bertiga terbaring lemas di ranjang. Dengan senyum penuh arti, Aku berharap bisa menikmati permainan ini lagi di kemudian hari, tetapi dengan didasari rasa sayang bukan karena nafsu liar kami bertiga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar