Merasakan Kenikmatan Sex Pertama Kali Dengan Anak Pembantuku yang Juga Perawan

Merasakan Kenikmatan Sex Pertama Kali Dengan Anak Pembantuku yang Juga Perawan



CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA HOT | VIDEO SEX | ADEGAN HOT |18+ | ORGASME

Cerita Seks-Sebut saja namaku Adit, Ini pengalamanku yang tinggal dan besar di Kota. Pergaulan sehari-hari dikota membuatku menjadi liar sampai aku mengenal yang namanya Sex. 
Semuanya berawal dari temanku yang cerita mengenai nikmatnya melakukan hubungan Sex dengan seorang wanita seperti mencium dan menjilati vagina perawan, penis dikulum sampai ngecrot serta yang lainnya.
Dari semua cerita nikmat yang ku dengar selama ini tidak pernah aku rasakan langsung, Aku hanya bisa melihat video porno dan melampiaskannya dikamar sambil mengocok penisku sendiri. 
Meski demikian, akhirnya aku bisa merasakan apa yang dikatakan oleh teman-temanku  mengenai nikmatnya berhubungan Sex dengan seorang gadis perawan.
Di rumah, aku memiliki seorang pembantu bernama Bi Asri yang usianya sudah cukup tua dan sudah bekerja cukup lama hingga orangtuaku sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri. Suatu hari, Bi Asri tiba-tiba minta ijin ke orangtuaku untuk pulang kedesanya karena adiknya sedang sakit dan harus merawatnya. Namun, Bi Asri tidak pulang begitu saja, dia menyuruh anak perempuannya untuk datang kerumahku menggantikan pekerjaannya selama dirinya pulang kampung.
Anak perempuan Bi Asri yang bernama Yani masih sangat muda sekitar belasan tahun. Sriyani memiliki wajah yang lumayan cantik dan tubuhnya juga langsing serta putih bersih, Meski berasal dari sebuah desa.
Seminggu tinggal dirumahku, Aku semakin akrab dengan Yani karena sedang liburan sekolah sehingga lebih sering di rumah saja. Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, kami sering ngobrol dan bercanda seperti sudah kenal lama.
Sampai suatu hari, orangtuaku tiba-tiba pergi ke rumah saudara dan pulang agak larut malam. Sebelum pergi, orangtuaku berpesan kepada Yani untuk melayani semua yang aku inginkan selama mereka tidak ada. Yani pun mengangguk saat mendengar pesan orangtuaku, Aku pun sangat senang sekali karena aku bisa menggodanya dengan bebas.
Hari itu aku bisa membuktikan apakah benar yang sudah dikatakan oleh teman-temanku mengenai nikmatnya berhubungan Sex.
Setelah orangtuaku pergi, Aku langsung memanggil Yani "Yan, sini duduk temenin aku ngobrol sambil aku makan" 
"Kamu sekarang sekolah kelas berapa Yan?" tanyaku.
"Kelas 3 SMP Mas, Tapi belum tahun depan bisa melanjutkan ke SMA," jawabnya polos.
"Jadi di kampung sudah punya pacar apa belum? Atau jangan-jangan sudah dilamar?" tanyaku lagi.
"Belum Mas, Kalau Mas sendiri sudah punya pacar ya?" tanyanya balik.
"Mana ada gadis Kota yang mau sama aku, lagian aku sukanya sama gadis yang masih polos kayak kamu" ucapku sambil merayunya. 
"Mas bisa saja nech, aku kan cuma anak pembantu" ucapnya malu-malu.

"Yan, aku sudah selesai makan nech. Nanti siap beresin rumah temenin aku ke ruang atas ya? Soalnya aku kesepian, orangtuaku baru pulang malam hari lagi" ucapku sambil bergegas naik ke lantai dan memikirkan cara untuk bisa berhubungan Sex dengannya.
Setelah beberapa jam, Yani tidak kunjung naik-naik juga hingga beberapa menit kemudian pintu kamarku terbuka dan tercium wangi sabun mandi. Langsung saja kusuruh Yani untuk duduk dan menemaniku melihat video yang sudah sering kutonton saat orangtuaku tidak ada. Video yang kusiapkan itu tidak terlalu vulgar, hanya adegan ciuman dan ranjang yang tidak memperlihatkan semua detailnya agar Yani tidak kaget saat melihatnya. 
Ternyata, video yang sudah kusiapkan itu membuat Yaniterpengaruh juga hingga duduknya jadi tidak bisa diam dan terus mengubah posisi duduknya.
"Mas, nonton videonya sudahan ya, aku mau turun ke bawah" ucapnya.
"Tunggu dulu Yan, aku mau ngomong sebentar" ucapku yang sudah mendapatkan ide agar dia mau berhubungan Sex denganku.
"Sebenarnya, Kamu takut tidak bisa melanjutkan sekolah karena biaya ya? Kalau memang  cuma karena itu mah gampang, aku akan membantumu tapi …" ucapku.
"Tapi apa Mas?"  ucapnya dengan suara yang bersemangat.
''Tapi kamu juga harus membantuku juga, gimana?" ucapku sambil menggesarkan tubuhku lebih dekat dengannya.
Kemudian, kuraih tangannya, kupeluk dan kucium bibirnya yang kecil itu hingga membuatnya sangat kaget dan segera berontak sambil menangis.
"Yan, kamu pikir aku mau memperkosamu? Aku cuma maau kamu tuch jadi pacarku" ucapku dengan suara lembut. 
Mendengar ucapanku, Yani kaget dan seperti tidak percaya dengan apa yang sudah dia dengar. Langsung saja, bibirku mengecup keningnya, bibirnya, telinganya dan lehernya hingga dirinya terengah-engah karena kenikmatan yang belum pernah dia rasakan. Perasaanku Ingin segera merebahkannya dan menidurinya tetapi akal sehatku mengatakan untuk tidak terburu-buru. 
Dengan perlahan, ciumanku turun ke bagian atas dadanya dan kubuka kancing bajunya. Yani tiba-tiba tersadar dan mau protes tetapi segera kubuka baju kaosyang kupakai sambil mengatakan udara hari ini sangat panas. 
Melihat dadaku yang bidang, Yani tersipu malu.
"Yan kamu curang sya udah lihat dadaku, biar impas aku juga mau lihat punya kamu dong" ucapku.
"Jangan Mas, Yani malu" ucapnya sambil memegang erat bagian depan bajunya.
"Bajunya saja yang dibuka Yan, kalau malu BH-nya enggak usah" ucapku sambil menyerbunya lagi dengan ciuman di bibirnya dan tanganku segera membuka baju yang dipakainya.
Langsung saja aku menciumi bagian seputar payudaranya yang masih tertutup BH berwarna putih itu.
"Aahhh..Mass.. enak sekali" ucapnya sambil menggelinjang dan tanganku membuka pengait BH-nya.
Namun, saat kulepaskan bibirku dari bibirnya saat mau membuka BH-nya, Yani kembali sadar dan protes dengan apa yang kulakukan

"Lohh.. Mas tadi janjinya tidak buka BH" ucapnya protes.

Tidak peduli dengan apa yang dikatakannya, aku langsung menyerbu payudaranya yang tidak besar itu dengan puting yang kecil berwarna coklat muda. Kujilati payudara kanannya sambil kuremas yang satunya lagi hingga dirinya menjerit keenakan "Aahhh...mmhhh..mmmpphh..."

Nafsuku yang sudah naik, membuat Jemariku mulai menjelajah bagian selangkangannya yang masih tertutup oleh celana dalamnya. Yani ternyata sudah merangsang hebat hingga celana dalamnya mulai basah oleh cairan dari vaginanya.

"Oougghhh..Mass..eemmmphh.. enakk.." desahnya tanpa menyadari jariku sudah masuk ke balik celana dalamnya dan meraba daerah kewanitaannya. Jariku menyentuh klitorisnya dan kuelus dengan perlahan hingga membuat badannya gemetaran merasakan kenikmatan yang luar biasa.
"Aahhh..aahhhh..." jerit Yani yang dibarengi dengan tubuhnya yang mengejang, ternyata dia sudah mencapai klimaksnya. Tubuhnya pun melemas dan terbaring dengan setengah telanjang.
Saat melihat Yani yang sudah lemas tidak berdaya, Aku segera berdiri dan melepaskan celana panjang serta celana dalam yang kupakai.
"Lohh.. Kok Mas telanjang? Jangan Mas, jangan sampai terlalu jauh" ucapnya sambil berusaha untuk duduk.
"Yan, kamu curang. Kamu sudah merasakan kenikmatan, sementara aku masih belum. kamu juga sudah melihat seluruh tubuhku sedangkan aku cuma bagian atas saja" ucapku sambil tanganku segera menarik celana dalamnya.
"Mas, jangan Mas..." protesnya sambil mempertahankan celana dalamnya.
Meski begitu, tangan Yani kalah cepat dengan tanganku yang sudah berhasil membuka celana dalamnya. Terlihatlah pemandangan indah yang baru pertama kali kulihat langsung, vagina Yani masih terkatup dan baru ditumbuhi sedikit bulu hingga membuat kontolku membesar dan mengeras. 
Segera kuciumi bibirnya kembali dan melumat payudaranya hingga Yani kembali terangsang. Kemudian, sambil kuciumi lehernya tubuhku menindih tubuhnya dan kedua kakiku membuka kakinya lebar-lebar.
"Mass... Jangan, jangan Mas!" jeritnya. 
Aku tidak memperdulikannya dan langsung melumat bibirnya lagi agar tidak bisa bersuara. Dengan perlahan, kontolku mulai mencari lubang vaginanya yang ternyata sangat susah karena ini juga pertama kalinya bagiku. Bolak-balik aku meleset dari lubang vaginanya karena aku masih tahu pasti dimana letaknya.
"Mas tolong jangan, aku masih perawan Mas" protesnya saat bibirnya terlepas dari ciumanku. 
"Jangan takut Yan, aku cuma mengeseknya dari luar saja" ucapku ngegombal sambil memegang kontolku dan kembali mengarahkannya ke vaginanya yang masih sempit itu.
Saat kontolku akhirnya berada tepat di depan lubang vaginanya, langsung saja kutempelkan dan kugesek-gesek sambil kuputar-putar di dinding vaginanya hingga dia mengerang hebat "Oouugghh...Mass...mmpphhh...enak Mas..." sampai dia kembali mengeluarkan cairan putih yang mengenai kepala kontolku. 
Lalu, aku mulai memasukkan kepala kontolku sedikit demi sedikit ke dalam vaginanya dengan perlahan "Aahhh... sakit Mas, sakitt.. Tadi katanya tidak dimasukkan Mas" protesnya. 
"Enggak kok, ini masih di luar kok. Udah jangan asik protes, nikmatin saja Yan" ucapku yang berbohong sambil terus memasukkannya.
Lubang vagina Yani yang masih kecil membuatku kesusahan untuk memasukkan kontolku seluruhnya, jangan sampai aku orgasme duluan diluar, pikirku. Sedikit demi sedikit kontolku ku maju-mundurkan dan kugigiti telinganya dengan gigitan kecil-kecil. 
Tiba-tiba telinganya kugigit agak keras hingga Yani terpekik, "Aaww.. !" 
Langsung saja, dengan sekuat tenagaku kumasukkan semua kontolku ke dalam lubang vaginanya. Pantantku kugerakkan terus hinnga rasa sakit Yani menjadi rasa nikmat yang membuatnya mendesah "Ougchh..mmpphhh..mphhh..."
Setelah beberapa menit, kontolku semakin menegang dan keringat bercucuran dari tubuhku. Aku mengalami kenikmatan yang selama ini hanya kuimpikan dan kudengar dari teman-temanku. Sekitar selangkanganku mulai terasa ngilu, yang ternyata aku sudah mendekati klimaks. 
Gerakan pantatku semakin cepat, terasa jepitan vagina Yani juga semakin kencang dan rasanya sungguh empuk sekali kali kontolku masuk semuanya di dalam. 
Kontolku terasa seperti sudah mau meledak dan siap memuntahkan cairan ke dalam vagina Yani. Dengan sekut tenaga kubenamkan kontolku sedalam-dalamnya hingga "Croottt..croottt.. croootttt" Air maniku muncrat ke dalam vagina Yani.
Tidak lama kemudian,  Terdengar lenguhan panjang dari bibir Yani yang ternyata kami mencapai orgasme bersama. Tubuhku langsung jatuh lemas dan terbaring di atas tubuhnya, Kami berdua terbaring tidak berdaya.
Pengalamanku pertama kalinya terasa sangat enak dan tidak akan pernah bisa kulupakan nikmatnya berhubungan Sex, apalagi dengan seorang perawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar