Ngintip Kakak Iparku yang Sedang Mandi Sambil Masturbasi

Ngintip Kakak Iparku yang Sedang Mandi Sambil Masturbasi


CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA HOT | BOKEP | KHUSUS DEWASA | 18+ |ORGASME |

Cerita Sex-Ini ceritaku yang mau kubagi, namaku Feri dan statusku sudah menikah. Istriku memiliki seorang kakak laki-laki yang juga sudah beristri namanya Nia. Sebenarnya, Aku dan Nia pernah memiliki hubungan waktu kami masih sama-sama pacaran dulu.

Setelah akhirnya kami sama-sama menikah, kami mulai menjauh dan Nia menjaga jarak denganku. Jujur saja, sampai saat ini aku masih sedikit memikirkannya. Nia memiliki bentuk tubuh yang biasa saja, payudaranya juga tidak terlalu besar tetapi permainan sex nya sangat luar biasa sekali hingga sulit bagiku untuk menghapusnya dari pikiranku. 

Pikiranku selalu memikirkan cara untuk menggodanya tetapi sangat sulit karena Nia dan suaminya tinggal disebuah rumah kontrakan kecil yang tepat berada di depan rumah mertuaku dan merupakan mertuanya juga.

Hingga suatu hari, Aku dan istriku berkunjung kerumah mertuaku. Kami sekeluarga menginap selama beberapa hari di sana karena anak-anak lagi liburan.

Saat berada disana, otomatis aku bertemu dengan Nia dan kami pun saling memberi salam. Mataku masih saja terpesona melihat dirinya, apalagi Nia hanya memakai celana pendek dan kaos tipis yang membuat pikiran jahatku muncul.

Aku berusaha untuk menyapanya lebih lama tetapi dia buru2 melepasnya, Hasratku saat itu sangat tinggi tetapi  aku berusaha menahannya karena keluarga yang sedang berkumpul saat itu.

Keesokannya, istriku beserta keluarganya semua (termasuk suami Nia) berangkat ke tempat saunak saudara karena ada acara sekaligus ke makam leluhur. Aku memutuskan untuk tidak ikut pergi karena rasa capek yang masih ada dari perjalanan semalam, hari itu hanya tinggal diriku dan juga kakak perempuan mertuaku yang sudah tua dan sudah sulit untuk berjalan.

Oh ya, Nia hari itu juga tidak ikut pergi karena harus masuk kerja. Sangat disayangkan, padahal aku berpikir untuk mencari kesempatan menggodany karena keadaan rumah yang sepi.  

Pagi itu, suasana rumah mertuaku sangat sepi sekali dan aku hanya terduduk santai di ruang tamu. Tib-tiba saja terdengar suara Nia yang masuk "Saklar di kontrakan rusak jadi air sama lampunya gak bisa nyala, mana Nia harus kerja lagi, si mas sama yang lain udah pada berangkat gak ada yang bisa dimintain tolong" 

Mendengar itu, ingin rasanya aku segera beranjak dan menawarkan bantuan tetapi belum juga aku bicara kakak mertuaku tiba-tiba bilang "Kan ada Feri, dia gak ikut, suru bantuin saja"

"Udah sini, aku coba liat sapa tau bisa" ucapku langsung.
"Nggak usah ngerepotin" jawab Nia sambil berbisik "Ntar macam-macam lagi"

"Ada-ada aja, ya udah selagi aku betulin saklar dikontrakan mu Nia disini saja mandi" ucapku dengan nada sedikit gengsi.

Nia tetap ingin menolak tawaranku tetapi terlambat karena kakak mertuaku terlanjur bilang "ya udah sekarang cepat betulin, Nia disini saja"

Dengan berat hati, Nia pun menuntuku ke kontrakannya dengan peralatan untuk membetulkan saklarny sekaligus dia mengambil perlengkapan mandinya untuk mandi di rumah mertua.

Setelah Nia memberitahukan semua masalahnya, aku pun segera memperbaiki saklar kontraknya, sementara dirinya mandi di rumah mertua. Setelah beberapa menit berusaha memperbaiki saklarnya, sesekali aku balik ke rumah mertua untuk mengambil beberapa keperluan.

Pikiran jahatku pun muncul untuk mengintip Nia yang sedang mandi, apalagi pintu kamar mandi di rumah mertuaku tidak bisa tertutup sempurna sehingga ada banyak celah untuk mengintip ke dalam.

Sebelum memulai aksiku, kulihat dulu kakak mertuaku yang ternyata sedang tertidur. Langsung saja aku memberanikan diriku untuk Mengintip Nia dari balik celah pintu yang rusak. Perlahan kuintip, tubuh bugia Nia dipenuhi busa sabun dan tangannya yang lentik mengusap pelan payudaranya.

Nia terlihat meremas payudaranya sambil memejamkan mata, kontolku pun menegang dan aku tidak bisa menahananya lagi saat melihat Nia mulai mengusap vaginanya. Ternyata, dirinya sedang masturbasui, Nia memasukkan jarinya kedalam vaginanya dan mengocok vaginanya sambil mendesah tak karuan.

Saat lagi asiknya bermain dengan kelamin masing-masing, tiba-tiba terdengar suara dari dalam ruang tengah "Niaa... kalau sudah mandinya, kesini dulu bentar ya"

Mendengar suara itu, Nia pun terkejut dan menjawab "Iya.." 
Akupun buru-buru beranjak dari intipanku dan segera kembali ke kontrakan Nia meneruskan memperbaiki saklarnya yang rusak.

Saat memperbaiki saklarnya, pikiranku tidak bisa konsen padahal aku sudah hampir selesai. Beberapa saat kemudian, Nia masuk ke dalam rumah dengan memakai kaos dan juga celana pendek.

"Belum selesai juga perbaiki saklarnya? lama benar..." tanyanya.
"Ya iyalah, kan mesti hati-hati juga, emangnya mau kalo ada masalah lain?" jawabku.
"Udah siap mandinya" tanyaku.
"Ya udah lah, ngapain juga lama-lama" jawabnya dengan sedikit sinis.
"Jadi udah tuntas aktifitasnya di kamar mandi" tanyaku lagi.

"Maksudnya? dah tau udh keluar kamar mandi berarti udah dong" jawabnya.
"Ya kirain aja ada yang masih nanggung" ucapku.
"Apaan sih, gak ngerti dech, udah cepetan benerin listriknya aku udah mau ganti baju" ucapnya.
"Gelap kan bukan berarti gak bisa ngapain-ngapain juga, buktinya anakmu jadi juga waktu gelap-gelap kan? hahahaha"
"Udah tuh, dicoba listriknya sama airnya juga" ucapku lagi.
"Iya aku coba" jawabnya.

Sambil mencoba lampunya, Nia melanjutkan pembicaraan tadi "Dulu kalau gelap-gelapan enak saat belum ada si Cecil (anaknya), sekarang udah bosen kali si Heru (suaminya) udah jarang.. Eh Fer udah oke nih semua lampunya"
"Kan masih ada alternatif lain, bisa sendiri ataupun cari bantuan. Syukur dech kalau sudah ok, dicoba juga airnya habis itu ganti baju kerja gih, nanti telat" ucapku.

"Alternatif apa maksudnya? bosen juga kalau sendiri" jawabnya sambil melirik ke arahku dan berjalan ke kamar mandi diujung belakang kontrakannya.

Aku pun mengikutinya dari belakang, kalimat terakhir dari mulutnya membuat hasratku makin bergetar "Bosan sendiri? apa aku perkosa saja saat di kamar mandi?" ucapku dalam hati.

"Aduhhh Fer... basah kuyup nech nyemprot banget airnya, untung belum pake baju kerja" ucapnya.
Dengan segera aku menghampirinya "Ya bagus dong, berarti dah jalan lagi dan gak ada masalah lagi. baru disemprot sama air saja udah kek gitu, gimana kalau semprotan kental" godaku.

"Ya kalau itu mah enak dong" jawabnya sambil membalikkan badannya ke arahku dan membuat mataku terbelakak saat melihat kaosnya yang basah sehingga membuat lekuk tubuh serta payudaranya tercetak sempurna. 

Ternyata, Nia masih belum memakai bra dari tadi. kontolku pun makin menegang tak tertahan dibalik celana tidurku.

"Melotot aja, liatin apa nech? udah dulu, gua mau ganti baju kerja  dan beresin tuh yang di dalam celana di kamar mandi sono" ucapmnya sambil tertwa kecil keluar dari kamar mandi.

Dengan malu, aku pun masuk ke kamar mandi dan mengeluakan kontolku yang sudang menegang dari tadi. "Apa aku onani saja?" pikirku tetapi aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dengan Nia disaat lagi tidak ada orang dirumah.

Pikiranku mengalir liar sampai tidak sadar Nia memperhatikan aku dari balik lubang pintu kamar mandi yang memang tidak tertutup dari tadi.

"Hayoo.. napa lihat-lihat? susah nech mau dituntasin, bantuin dong" ucapku langsung sambil mengusap-usap kontolku.
"Apaan sih, sendri aja atau minta sama istrimu. Gua mau ganti baju dan pergi kerja" ucapnya dengan gelagapan sambil beranjak pergi. 

Aku pun mngikutinya berjalan menuju kamar, kulihat dari luar Nia duduk termenung di ranjangnya. Dia hendak membuka bajunya tetapi terhenti saat tangannya menyentuh payudaranya sendiri sambil mengusap-usapnya. 

Aku pun memberanikan diriku untuk masuk ke dalam kamar tidurnya yang hanya cukup untuk satu ranjang dan sedikit ruang itu, dari belakang kubisikkan ditelinganya "Aku kangen masa-masa kita dulu, aku kangen banget sama kamu, dah lama mendam rasa ini"

"Kamu masuk kamar orang gak sopan, ngomongnya ngawur lagi. Kita tuh udah sama-sama nikah, dan dah punya anak, inget tuh" ucapnya dengan nada yang sedikit tinggi.

"Kalau perasaan susah Nia (kupegang bahunya dan kubalikkan tubuhnya sehingga kami berhadapan)" ucapku.
"Aku sayang banget sama kamu, aku sering membayangkan dirimu yang jadi istriku" ucapku lagi.

"Ingat Fer, kita udah.." ucapnya yang langsung kukecup bibirnya kuat-kuat.

Nia ingin mendorongku tetapi segera kudekap kuat-kuat "Aku sayang banget sama kamu, sekalian lah bantuin aku untuk tuntasin ya" ucapku memberanikan diri tanpa melepas genggaman tanganku padanya. 

"I love u so much, please sekali ini aja.. aku janji gak akan jadi panjang" pintaku sambil kembali mengecup dan kujilati daun telinganya hingga dirinya menggelinjang.

Tanpa ada perlawanan lagi, kuanggap itu tanda setuju atas permintaanku. kuberanikan diriku untuk menjalarkan lidahku ke pipinya hingga menuju ke bibirnya. Kali ini tanpa ada perlawanan, meskipun Nia masih tidak mau menggerakan bibirnya. 

Aku terus melumat bibirnya, nafsu kami sudah membara sejak tadi dan kusogokkan lidahku kedalam mulutnya yg masih rapat. Kupaksa masuk kedalam mulutnya hingga dirinya menyerah, kumainkan lidahku didalam mulutnya.

Kurasakan dera nafasnya semakin kencang, kucekatkan tubuhnya dan kulumat terus bibirnya yang mulai terbuka. Sesekali Nia mulai membalas ciumanku, aku mulai melepaskan genggaman tanganku dan kupegang kepalanya sambil tetap menciuminya. Sementara itu, tanganku yang satu mengusap, dan menyentuh lehernya.

Ciuman itu berlangsung cukup lama hingga Nia mulai memainkan lidahnya dan beradu dengan lidahku. Mulutnya mulai berani melahapku, desahannya juga mulai terdengar "Ehmm...ennhhhh…" 

Ciuman kami semakin panas, tangan kanannya mulai memelukku dan tangan kirinya mengacak-acak rambutku. Tubuhku mulai menempel dengan tubuhnya yang masih terbalut kaos yang basah, Tanganku mulai berani menelusup kebalik kaosnya dan kuraih payudaranya yang dari tadi sudah tercetak jelas dibalik kaosnya.

Kuremas payudaranya dan kumainkan putingnya yang sudah mengeras itu hingga Nia mendesah kuat juga "Aakkhh...ennnhhh..aaahhhh" 

Tanpa menunggu lagi, kubuka kaosnya yang suah basah itu  dan kujalarkan lidahku kelehernya. "Ennhhh..sshhhh.." Nia tidak berhenti mendesah tak karuan.

Bibirku mulai menciumi payudaranya yang bagian dan kiri, sementara sebelah kanan kuremas dengan tanganku. 

Kujilat payudaranya perlahan memutar dari pinggir sampai memuncak ke putingnya, kutarik kencang-kencang putingnya yang membuat Nia semakin bernafsu

Darahku serasa makin mendesir saat kulepas celana dan juga celana dalamnya hingga langsung  terlihat vaginanya yang sudah basah. Vaginanya yang tadi hanya kulihat dari intipan di kamar mandi, kini sudah berada di depan mataku.

Aku mulai menjilati vaginanya itu, aromanya semerbak habis mandi dicampur aroma cairan dari vaginanya yang basah. Kulahap  habis vagiananya dan kuciumi sekitarnya, kumasukkan jariku masuk kedalam vaginanya yang sudah longgar itu dan  kusogoh habis-habisan.

"Akkhhh...oucchhhh...ennnhhh...." desahnya kuat.
"Nia udah gak tahan banget udah mau orgasme tapi masih belum mau sekarang" ucanya.
"Apapun yang kamu mau sayang" ucapku sambil menganggukkan kepala.
"Sekarang giliran Nia" ucapnya dan langsung membuka kaosku dengan kasar. 

dikecup dan dilumatnya bibirku dengan liar, dipegangnya kepala ku erat-erat dan dijilatinya pipiku, bibirku hingga  seluruh wajahku.

"Ooucchhhh...enak banget uggghhh..." desahku sambil tanganku meraih payudaranya dan meremas-remasnya. Nia menjamahi tubuhku dengan liar dari bagian dadaku, perut buncitku dan puting susuku yang berbulu. Tangannya mulai membuka celana pendekku, celana dalamku hingga terlihat kontolku sudah menegang.

Nia menjulurkan lidahnya memainkan kepala kontolku "Aakkhh...ahhhh" erangku.
Tidak berhenti di situ, Nia kembali mengocok-ngocok kontolku sambil menjilati ujung kontolku, dan dihisapnya naik turun dengan kencang. 

Lalu, Nia mencabut mulutnya dari kontolku dan berdiri menghadapku yang masih terduduk. Kesempatan ini kupakai untuk menjilat vagiananya lagi yang sudah sangat basah dan meremas payudaranya kuat-kuat. nya kuat2.

Sangat nikmat sekali, indah sekali pemandangan tubuh Nia yang berdiri dihadapanku seolah sedang stripsis. Baru sebentar saja, Nia tiba-tiba mendorongku dengan keras sampai aku terlentang diranjangnya.

"Udah gak tahan nech" ucap Nia sambil menaiki tubuhku dan vagiannay diarahkan ke kontolku "Jjleeebbssss... Ooucchhhh....ungghhhh" 

Nia sudah menindih tubuhk dan mulai naik turun di atasku, kami saling berciuman liar. Berulang kali Nia mengatakan "Uda gak kuat Fer..."

Aku berusaha membanting tubuhnya dan membalik posisi, kali ini dia yang berada dibawah dan kocokkan kontolku semakin cepat. Erangan Nia sudah tidak tertahankan lagi.

"Terusss...eeennhhhh...." ucapnya sambil terus menggelinjang menggerakan bokongnya.
"Aku juga udah gak kuat" ucapku.
"Ayo dong..." ucapnya lagi,  Nia kembali mendorongku dan kembali membalikkan posisi. 

Posisi Nia seperti sedang duduk berkuda menggerak-gerakan pantatnya, tubuhku bangun meraih payudaranya dan meremasnya kuat-kuat.

Nia gak bisa tahan lagi, udah mau keluar "Aakkhhh.....ennhhhh.... " erangnya kuat.

"Peluk erat-erat Fer, gigit putingnya" pintanya dengan suara yang mengacau tidak karuan.
"Ouuchhh..kkeeee..luarrr...unnhhhh..aahhhh..." erangnya dengan tubuhnya yang semakin kuat mendekapku.

"Kamu curang, gak bareng" ucap Nia dengan tubuh yang mulai melemas karena orgasme tadi.

Kesempatanku membalikkan lagi tubuhnya, kali ini kukocok kuat-kuat kontolku hingga aku mencapai puncak orgasme "Aakhhhh... aku keluar" ucapku sambil mencabut kontolku dan mengeluarkan spermanya ditubuh dan mulut Nia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar