Cerita Sex-Pengalaman Bercinta di Tempat Karaoke Bersama Pacarku

Cerita Sex-Pengalaman Bercinta di Tempat Karaoke Bersama Pacarku


CERITA SEX | CERITA HOT | CERITA DEWASA | CERITA MESUM | 18+ | ORGASME

CeritaSex–Panggil saja gua Reza, Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta yang terkenal dengan mahasiswinya yang cantik. Saat ini, Aku memiliki seorang pacar bernama Giska yang jurusannya beda denganku. 

Aku jatuh cinta dengan Giska saat pertama kali melihatnya, Dia memilki bentuk tubuh yang sangat ideal dengan tinggi sekitar 167cm dan berat badan 55kg. Setelah beberapa bulan mendekatinya, Aku berhasil jadian dengan Giska. Kami berdua memiliki hobi yang sama yaitu karaoke sehingga kami sering pergi kesana.

Setelah beberapa bulan berpacaran, Aku sering mencari tempat karaoke yang lebih bebas karena ingin mengajak Giska bercinta di sela-sela karaoke. Sampai suatu hari, Aku kembali mengajak Giska untuk pergi karaoke dan dia pun menyetujuinya.  

Seperti biasanya, sekitar pukul 8 malam aku menjemput Giska di kos-kosannya yang tidak begitu jauh dari tempatku tinggal. Sesampainya di sana, Giska terlihat sudah menunggu didepan dan betapa kagumnya aku saat melihat penampilannya malam itu. Giska terlihat cantik dengan gaun pendek warna merah menghiasi tubuhnya yang seksi dengan membiarkan rambut hitamnya terurai.

Aku sungguh terpesona dengan kecantikan Giska malam itu, Langsng saja aku membawanya ke tempat awal tujuan kami. Didalam mobil, Aku terus menerus memuji kecantikannya malam itu, Giska pun terlihat bahagia dengan pujianku. 

Tidak lama kemudian, kami sampai ditempat karaokenya. Tempatnya memang agak beda dari karaoke keluarga biasanya, terlihat sangat bebas dan jauh dari jangkauan pihak berwenang sehingga aku bisa bebas berduaan dengan Giska. 

Sesampainya di sana, kami langsung masuk ke dalam room yang sudah dari sore aku pesan. Giska terlihat menyanyikan lagu yang disukainya dan aku pun duduk merapat dengannya dan tanganku yang melingkar di pinggangnya.

Lama-kelamaan, tanganku mulai menjalankan tugasnya. Dengan perlahan, tanganku meraba bagain punggungnya hingga berpindah ke bagian depan. Tanganku mulai menyentuh dan meremas payudara Giska yang dibalut oleh BH  berenda yang agak tipis hingga dirinya mulai mendesah lembut.

Desahan Giska semakin membuat nafsu sex ku semakin meningkat, Tanganku langsung menyelinap masuk ke dalam gaun yang di pakainya dari atas.

"Mas, Kunci dulu pintunya, entar ada yang masuk gimana?" ucap Giska.

Aku pun bergegas menghampiri pintu dan mencari kuncinya tetapi pintu tersebut ternyata tidak bisa di kunci. Otakku pun berputar dan mendorong kursi yang ada didekat pintu hingga menempel dengan pintu agar tidak dapat langsung terbuka.

Kemudian, aku balik ke sofa dan mulai melepaskan gaun merah yang dipakai oleh Giska. Seakan tidak keberatan dengan tindakan yang kulakukan, Giska justru membantuku untuk melepaskan gaunnya. 

Melihat payudaranya yang indah menggantung di depan mataku membuat nafsuku semakain naik, segera kuraih dan ku hisap-hisap. Sesekali ku jilati putingnya hingga membuat Giska mendesah nikmat.

"Aahhh..aahhh... nikmattt... terus Mas...ahhh.. jangan dilepas hisapannya" ucap Giska sambil mendesah.

Melihat nafsu Giska yang sudah tinggi, Tangan ku mulai berpindah ke bagian pahanya dan menyusup di bawah rok mininya. Ku raba pahanya yang putih mulus hingga tanganku menyentuh celana dalamnya. Dengan cepat, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya dan menyentuh vaginanya yang sudah mulai basah itu.

Tanganku memainkan clitorisnya yang hingga membuatnya mulai bergetar sambil terus mengeluarkan desahan nikmat "Ooucchh..aahh…aahhhh…"

Giska yang sudah tiduran di Sofa tiba-tiba berdiri dan mengatakan "Mas, mau lihat gua menari striptis gak?"

Aku pun  menganggukkan kepala dan Giska mulai memakai pakaiannya mulai memilih lagu yang akan menemaninya menari.

Giska  mulai berdiri di tengah-tengah ruangan dan tubuhnya mulai meliuk-liuk mengikuti irama lagu. Giska meliuk-liukkan tubuhnya dan sesekali meremas payudaranya sendiri serta meraba vaginanya sambil menjulurkan lidahnya. 

Satu lagu telah habis, Giska kembali menanggalkan gaun dan BH-nya lagi. Sambil terus meliuk-liukkan tubuhnya, payudaranya bergoyang-goyang dengan indahnya.

Melihat tubuhnya itu membuatku semakin nafsu dan berteriak "Buka, buka celana dalamnya" pintaku.

Mendengar teriakanku, Giska yang sudah bernafsu semakin meliukkan tubuhnya lagi dan meremas payudaranya dengan kuat. Setelah puas menari, Giska membelakangiku dan mulai melepaskan celana dalamnya secara perlahan.

Nafsu ku yang sudah tidak tertahankan lagi, aku pun berdiri dan memeluk Giska dari belakang. Kedua tanganku mulai meremas payudarany dan menyusup ke bagian vaginanya hingga Giska menjerit kenikmatan.  

"Aahh..aahhh...ahh...Massss....teruskan...Giska sudah tidak tahan, cepat masukkan...aahhh..." ucapnya.

"Iya Gis" ucapku sambil tanganku segera melepaskan baju dan celana jeans yang kukenakan malam itu.

Namun, diriku teringat dengan seutas tali dan penutup mata yang sudah kubawa dari rumah untuk kugunakan mengikat tangannya dan juga menutupi kedua matanya. 

Kusampaikan gagasanku itu sambil terus merangsangnya dengan terus meremas payudaranya, Giska pun menganggukkan kepalanya. Aku pun mendudukkan tubuh Giska ke sofa dan mulai mengikat kedua tangannya serta kedua matanya yang kututupi dengan selembar kain.

Melihat Giska yang sudah dalam keadaan telanjang bulat dengan tangan yang diikat dan juga mata yang tertutup benar-benar membuat nafsuku memuncak. Langsung saja kubuka celana dalam yang kukenakan dan mengacungkan kontolku yang sudah keras ke vagina Giska.

"Jlebbsss...." Kontolku sudah masuk ke dalam vaginanya Giska.

"Aarrghhhhh....aahhh..." desah Giska.

Dengan perlahan kukeluarkan masukkan kontolku yang menancap di dalam vaginanya, sementara tanganku terus meremas payudaranya itu.

Suara desahan Giska teredam oleh suara musik yang ada di dalam ruangan karaoke itu, kontolku poen semakain cepat keluar masuk.

Sangking nikmatnya, Giska terus mendesah dan meminta untuk menghisap payudaranya.

"Oouccgghh... aahh...Masss.... hisappp.. hisap payudaranya Mass.." pintanya sambil mendesah kenikmatan.

Mendengar permintaaan Giska, aku pun menghisap payudaranya dengan kuat dan kugigit pentilnya hingga  membuatnya menjerit kuat.

"Aaarrggghhhhh... " jerit Giska.

Setelah beberpa menit, Giska mulai mencapai puncaknya. tubuhnya mulai menggelinjing kuat "Masss... Akuuuu mauu... aahhh... keluarrrr...." ucap Giska yang diikuti cairan hangat yang kurasakan dibagian kontolku.

Ternyata Giska sudah orgasme, Aku pun semakin kuat menggoyangkan pingggulku lagi hingga membuat Giska yang sudah lemas kembali menjerit "ooouccgghhh...aaahhh.. Masss...."

Terus dengan cepat kukeluar masukkan kontolku ke dalam vaginany hingga "Aaarrgghh....Crotttt...crottttt..." spermaku muncrat di dalam vagina Giska. 

Tubuhku pun langsung terbaring lemas di atas tubuh Giska yang empuk dengan kedua tangannya yang masih diikat.

Setelah beberapa saat, aku mulai membuka ikatan Giska dan kain yang menutup matanya dan mulai membersihkan bagian kemaluan kami masing-masing dengan tissue serta memakai kembali pakaian kami.

Sungguh nikmat permainan malam itu, sejaka hari itu kami sering pergi ke tempat karaoke itu untuk melampiaskan nafsu kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar