Kehangatan Berhubungan Badan dengan Janda Cantik yang Menjadi Majikanku

Kehangatan Berhubungan Badan dengan Janda Cantik yang Menjadi Majikanku


CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA HOT | KHUSUS DEWASA | BOKEP | 18+ | ORGASME |

Cerita Sex-Ini ceritaku saat masih duduk di bangku SMA dan sebut saja namaku Kevin, aku mempunya seorang sahabat bernama Cindy dari pekan baru. Selama kuliah di Jakarta, Cindy menumpang di rumah tantenya. Kami berdua cukup dekat karena memiliki hobi yang sama yakni yang berhubungan dengan alam sehingga sering main ke tempatnya.

Terlalu sering berkunjung, aku mulai suka dengan adik sepupunya atau anak tantenya yang bernama 
Monic tapi kami tidak kunjung pacaran. Setelah tamat SMA, Cindy memutuskan untuk melanjutkan perguruan tingginya di kota lain.

Meski demikian, aku tetap sering datang ke rumah Monic di akhir pekan tetapi jarang ketemu dengannya karena kesibukan sekolahnya di Jakarta. Monic yang jarang pulang membuatku hanya ketemu dengan tante Nita (ibunya Monic/tante Cindy). Tante Nita sangat cantik di usianya yang sudah 36tahun dan memiliki kulit yang putih mulus, sangat berbeda dengan Monic yang sedikit sawo matang.

Perjalanan hidup Tante Nita berubah saat suaminya tiba-tiba meninggal karena serangan jantung, Dia harus menjadi ibu sekaligus tulang punggung bagi Monic dengan meneruskan perusahaaan suaminya yang sudah dirintis lama.

Saat ini, Rumah mewah itu hanya ditinggali oleh Tante Nita dan Monic serta seorang pembantu rumah tangga saja. Keseringan bertemu, Tante Nita menyuruhku bekerja dengannya di perusahaan yang dia kelola saat ini karena lagi kekurangan pegawai. 

Aku menyetujuinya dan cukup menyukai pekerjaan ini karena bisa untuk menambah uang sakuku dan untuk biaya kuliahku yang sudah jalan semester dua.

Total pegawai kantor tante Nita ada lima orang termasuk saya, belum termasuk dengan yang di lapangan. Waktu kerjaku dari sore hingga malam hari, menjelang pegawai yang lain sudah pulang saat ada proyek yang harus dikerjakan.

Bagiku ini hanya kerja sambilan saja tetapi bisa menambah pengalamanku mengenai dunia kerja.  Adanya hubungan kerja antara bos dan pegawai membuatku semakin dekat dengan tante Nita, seperti seorang sahabat karena sering curhat dan dinasehati.

Saking akrabnya, aku sering pegang tangannya, cium tangan tanpa diketahui rekan kerja yang lain. Tante Nita terlihat senang dengan perlakuanku itu, tetapi aku tetap menjaga kesopanan. Lama-kelamaan jantungku semakin berdebar saat bertemu dengan Tante Nita, meskipun usianya yang sudah tidak muda lagi.

Hingga suatu hari, aku lembur sampai larut malam karena ada pekerjaan proyek yang harus diselesaikan agar paginya bisa didaftarkan untuk ikut tender. Untungnya, Tante Nita mau menemaniku sambil mengecek pekerjaanku kare dia cukup teliti. 

Saat lembur gini, Tante Nita lebih sering bercanda bahkan tidak segan-segan untuk menuangkan minuman untukku. Jujur, aku sedikit kikuk apalagi saat tanganku di pegangnya, mencubit bahkan memijat-mijat bahuku dari belakang. 

"Capek ya? Saya pijit nih" ucapnya. 

Aku pun membalasnya dengan sebuah senyuman, dalam hati aku cukup senang dipijit oleh janda cantik. Apalagi saat  dadanya menyenggol kepalaku bagian belakang, rasanya sangat nyaman.

Beberapa menit memijitku, dengan sengaja kupepetkan pipiku ke tangannya yang mulus. Tante Nita hanya diam dan membalasnya dengan membelai-belai daguku yang membuatku sangat senang.  Sekitar jam 11 malam  kerjaanku baru selesai, aku pun mulai merapikan tempat kerjaku. 

Saat bersiap-siap untuk pulang, Tante Nita membuatkanku secangkir kopi sehingga aku duduk kembali dan meminumnya perlahan.

"Kamu sudah punya pacar Vin?" tanya Tante Nita.
"Belum Bu" jawabku.
"Masa sich? pasti kamu sudah punya, cewek mana yang gak mau dengan cowok ganteng" ucapnya.
"Belum Bu, sungguh kok" jawabku lagi. 

Kami duduk bersebelahan di sofa ruang tengah, dengan penerangan yang agak redup. Entah siapa yang memulainya, kami saling berpegangan tangan dan meremasnya lembut. Kami terbawa suasana malam yang dingin, samar-samar terdengar suara mobil melintas di jalan raya di ruangan yang sunyi itu. 

Tante Nita semakin mendekatkan tubuhnya ke arahku, suasana ini baru pertama kalinya bagiku sehingga sedikit canggung. Anehnya nafasku semakin memburu, gemetaran dan tidak mampu berbuat banyak, walau tanganku tetap memegang tangannya.

"Dingin ya Vin" tanyanya dengan tatapan sendu. 
"Ya Bu, dingin sekali" jawabku sambil tangan kiriku mendekap lengan kirinya, sementara tangannya juga merangkul pinggangku. 

"Kalau ketahuan Bi Ratih (pembantunya) gimana Bu?" tanyaku gemetar. 
"Ratih gak akan masuk ke sini, pintunya terkunci" ucapnya.

Lalu aku mencoba mengecup keningnya dan dia tersenyum dan menengadahkan wajahnya. Tanpa diajari, kukecup bibir indahnya yang dibalas dengan sebuah senyuman. Kami pun saling berciuman, lidah kami bertemu berburu mencari kenikmatan di setiap sudut-sudut bibir dan rongga mulut masing-masing.

Tanganku mulai meraba-raba tubuhnya dan tidak mau kalah  Tante Nita juga meraba-raba punggungku, menyusup dibalik kaosku. Aku semakin terangsang dalam permainan ini, Sejenak kami berhenti dan saling saling berpandangan. Dia tersenyum manis bahkan amat manis, dibandingkan dengan senyumannya selama ini.  

Kami berangkulan kembali, seperti dua sejoli yang sedang di mabuk asmara sedang bermesraan. Dia mulai mencumi leherku, menggigit lembut semantara tanganku mulai meraba-raba tubuhnya, pantatnya, kemudian menjalar ke pinggulnya.

"Sejak kamu kesini dengan Cindy dulu, saya sudah berpikir kamu sangat ganteng" bisiknya.
"Bisa saja Bu" ucapku mengelak walaupun senang mendapat sanjungan.
"Saya enggak merayu, sungguh" ucapnya lagi. 

Kami makin bercumbu, birahiku makin menanjak naik, dadaku semakin bergetar, demikian juga dengan Tante Ita yang bergetaran dan suaranya agak parau. Lalu, aku berdiri dan menarik tanganya supaya ikut berdiri, ku bimbing dia ke kamarnya. Kami berbaring bersama di tempat tidur dan kembali saling berciuman dan becumbu.

"Gimana kalau saya tidur di sini saja Bu?" pintaku. 

Tante Nita berpikir sejenak dan kemudian mengangguk sambil tersenyum, Dia beranjak menuju lemari dan mengambil pakaian "Ini pakai punyaku" ucapnya.

Lalu, aku melorot celana panjangku dan kaos kemudian memakai kimononya. Aku menjadi terlena, aku pun tertidur dalam dekapannya. Sekitar setengah jam saya terbangun lagi, dalam kondisi begini jelas aku susah tidur. Udara terasa dingin, aku mendekapnya smakin kencang dan kaki kanannya menyusup di selakanganku yang membuat kontolku makin bergerak-gerak.

Aku sempat berpikir apa yang harus kulakukan, apakah kulanjutkan atau diam saja. Setelah berpikir lama, aku tidak bisa berhenti begitu saja karena nafsu birahiku yang sangat kuat. Aku sadar, wanita yang ada didekapanku adalah majikanku, tantenya Cindy, mamanya Monic tapi sebagai pria normal dan dewasa aku juga merasakan nikmat yang luar biasa.

Sedikitnya aku sudah merasakan kehangatan tubuhnya dan juga perasaannya. Meski pengalaman ini baru pertama kali kualami, Aku tak kuasa harus bagaimana, dalam kondisi seperti ini aku semakin bergemetaran apakah mau mengelak atau membalasnya.

Aku perhatikan wajahnya, sengaja saya lihat lama dari dekat, Pelan-pelan tanganku menyusup di balik gaunnya dan mulai meraba pahanya hingga dirinya mengeliat pelan. Aku tidak tahu apakah dia tidur atau pura-pura tidur, kucium lembut bibirnya dan dirinya membalas yang artinya dia masih belum tidur.

Kusingkap gaun tidurnya, terlihat BH dan CD-nya. Aku semakin takjub melihat kemolekan tubuhnya yang putih itu, Kuraba-raba tubuhnya dan tante Nita membuka matanya yang sayu. 

Jari-jari lentiknya menyusup ke balik baju tidur yang kupakai, menarik talinya pada bagian perutku dan pakaianku terlepas, hanya tinggal CD saja yang ada di tubuhku.

"Kamu ganteng banget Vin" bisiknya. 
"Makasih, Bu Nita juga cantik sekali" ucapku sambil tersenyum.

Mendengar ucapanku itu, dia hanya tersenyum, Aku berusaha membuka BH-nya dengan membuka kaitan di punggungnya. Kemudian kulepaskan CD-nya dan terlihat vaginanya yang sangat indah itu. 

Dadaku semakin bergetar, berhadapan langsung dengan wanita tanpa busana yang bertubuh indah. Ku amati dari dekat, wanita yang selama ini hanya kulihat berkulit putih bersih pada bagian wajah, kaki dan lengannya itu sekarang tampak seluruhnya.

Darahku semakin mendidih, pelan-pelan kulepas CD ku hingga kami sama-sama telanjang bulat saat ini. Kontolku benar-benar maksimal kencangnya, kami berdekapan, meraba dan membelai. Kaki kami berdua saling menyilang yang berpangkal di selakangan dan saling mengesek, kontolku yang kencang ikut membelai paha indahnya.

Tangan tante Nita mulai membelai lembut kontolku dengan tangan halusnya, rasa nikmatnya sungguh luar biasa. Tanganku juga membela pahanya, kucium mulai dari lutut merambat pelan ke pangkal pahanya hingga membuatnya mendesah lembut. 

Mulutku menciumi payudaranya dengan lembut, kubenamkan wajahku di antara kedua susunya.  Desisan dan erangan lembut muncul dari mulut indahnya, Aku semakin bernafsu walau tetap gemetaran. 

Lalu kubuka kedua pahanya, kusingkap rerumputan di sekitar kewanitaannya. Bagian-bagian warna pink itu aku belai-belai dengan jemariku, klitorisnya kumainkan, jariku kumasukkan ke dalam vagiannya menari-nari di dalamnya yang membuat tante Nita mendesah serta semakin bergelinjangan.

"Ayo Vin, uda gak tahan nech" ucapnya berbisik sambil merangkulku ketat. 

Dalam posisi begini saja sudah enak bukan main, Kontolku menggesek-gesek sekalangannya, perutnya  dan berulang-ulang. Tak lama kemudian, kakinya direnggangkan dan  pinggul kami berdua beringsut untuk mengambil posisi tepat antara senjataku dengan vaginanya. Beberapa kali kami beringsut, belum juga sampai kepada sasarannya. kontoku belum juga masuk ke vaginanya 

"Alot juga" bisikku. 
"Sabar-sabar" ucapnya sambil tersenyum dan tangannya memegang kontolku untuk menuntunnya masuk ke dalam vaginanya.
"Sudah ditekan, pelan-pelan saja" ucapnya. 
"Jlebbssss...." kontokku masuk ke dalam tanpa hambatan.

Saat masuk, rasa nikmatnya amat sangat seolah aku baru memasuki dunia baru bagiku. Aku memang pernah melihat film orang beginian tetapi untuk melakukan sendiri baru kali ini, ternyata rasanya sangat nikmat sekali. 

Gerakanku mengikuti naluri lelakiku, naik-turun, kadang cepat dan kadang lambat sambil memandang ekspresi wajahnya yang merem-melek. Mulutnya sedikit terbuka, sambil keluar suara desahan "Ah…ennhhh..ssshhh...ahhh" 

Ketika aku menekankan pinggulku, dia menyambut dengan menekan pula ke atas agar kontolku masuk menekan sampai ke dasar vaginanya. Getaran-getaran perasaan menyatu dengan rasa nikmat.

"Kamu jangan terlalu keburu nafsu, nanti cepat capek, santai saja, ikuti iramanya" ucapnya saat aku mulai menggenjot dengan semangat. 
"Ya Bu, maaf" ucapku. 

Lalu, aku hanya menggerakkan pinggulku ala kadarnya mengikuti gerakan pinggulnya yang hanya sesekali dilakukan. Sesekali kedua kakinya diangkat dan ditaruh di atas bahuku, dibuka lebar-lebar, kadang dirapatkan sehingga terasa kontolku terjepit ketat.

Gerak apapun yang kami lakukan berdua membawa efek kenikmatan tersendiri, Setelah beberapa menit aku menikmati tubuhnya dari atas, dia membuat suatu gerakan dan aku tidak tahu gerakan apa itu. Dia minta di atas, sementara aku tidur terlentang.

Dia memasukkan kontolku kembali ke vagiannay, rasanya ketat sekali menghujam sampai dalam. Beberapa saat tante Nita menggerakkan pinggulnya, Aku meremas kuat-kuat pantatnya yang bergoyang-goyang.

Payudaranya disodorkan kemulutku, Aku pun menjilatinya dan menggigit kecil putingnya itu. Makin lama kian kencang dan cepat gerakannya, Nafasnya kian tidak teratur. 

"Ouchh..aahhh...ennnhhh…kee....luaar..Vinnn.." ucapnya yang ternyata dia sudah orgasme. yang membuat nafasnya tidak teratur dan berangsur lemah.

Aku mengusap punggung mulusnya, Sesekali ia menggerak-gerakkan pinggulnya pelan merasakan sisa puncak kenikmatannya. Beberapa menit dia masih menindihku, Setelah tenaganya pulih dia tidur terlentang kembali. Kini giliranku menindihnya kembali dan mulai memasukkan kembali kontolku.

Saat masuk itulah yang kusuka karena rasa nikmatnya yang luar biasa, apalagi dia bisa menjepit sampai beberapa kali. Tiba-tiba suatu dorongan tenaga yang kuat sampai diujung kontolku, aliran darah terpusat di sana yang menimbulkan kekuatan dahsyat. 

Didorong oleh gairah luar biasa, menimbulkan efek gerakan makin keras dan kuat. Akhirnya tenaga yang menghentak-hentak itu keluar membawa kenikmatan luar biasa, Air maniku terasa keluar tanpa kendali menyemprot memenuhi vagina tante Nita.

"Ouchh… unnnhhh...eennhhhh..." erangku sambil spermaku keluar di dalam vaginanya.
"Aku...keluar Bu" ucapku terengah-engah. 
"Aku juga Vin" ucapnya agak lemah. 
"Lho keluar lagi? tadi kan sudah? Kok bisa keluar lagi?" tanyaku keheranan. 
"Ya, bisa dua kali" jawabnya sambil tersenyum puas.

Kami berdua berkeringat, rsanya cukup menguras tenaga sepert habis naik gunung saja. Selang beberapa menit, setelah kenikmatan berangsur berkurang aku mencabut kontolku dan berbaring terlentang di sisinya sambil menghela nafas panjang. Puas rasanya menikmati seluruh kenikmatan tubuhnya.

Aku lihat selakangan tante Nita ada ceceran air maniku yang putih kental meleleh di bibir vaginanya dan di pahanya. Pengalaman malam itu sangat menakjubkan, kami beradu nafsu hampir sepanjang malam dan kurang tidur.

Keesokannya busa sabun memenuhi bathtub, kami mandi bersama, saling menyabun dan menggosok seluruh sisi-sisi tubuh. Asyiknya saat tante Nita menyabuni kontolku dan mengocok lembut. 

"Heran dech, barang ini semalaman kok tegak terus kayak tugu Monas, besar lagi" ucapnya sambil menimang-nimang kontolku.
"Kan Ibu yang bikin begini" jawabku. 

Sehabis mandi, kuintip lewat jendela kamar dan terlihat Bi Ratih yang sedang nyapu halaman depan. Kalau aku keluar rumah sekarang tidak mungkin karena bisa ketahuan, tiba-tiba hasrat lelakiku kembali bangkit kencang sekali dan jantung berdetak makin kencang.

Aku mendekati tante Nita yang sudah berpakaian itu dan kupeluk. Tercium bau wewangian semerbak disekujur tubuhnya, rasanya lebih fresh karena sehabis mandi. Lalu ku lepas gaunnya, ku tanggalkan BH dan juga CD-nya. Kami berdua kembali berbugil ria dan menuju tempat tidur saling bercumbu mengulangi kenikmatan semalam.

Dia terbaring dengan manisnya, pemandangan yang indah paduan antara pinggul depan, pangkal paha, dan seikit rerumputan sedikit di tengah tanpa ada gumpalan lemaknya. Aku buka dengan pelan kedua pahanya, kuciumi mulai dari lutut kemudian merambat ke paha mulusnya. 

Lalu aku membuka selakangannya, Aku ingin melihat secara jelas vaginanya. Jariku menyentuh benda yang berwarna pink itu, membelainya, sesekali mencubit sampai tante Nita bergelinjangan.

Tangannya yang membelai kontolku makin erat memegangny, jariku mulai masuk ke dalam vaginanya dan mengocoknya seperti malam tadi.

Beberapa menit aku melakukan permainan ini, Aku menjadi paham betul struktur kewanitaan tante Nita yang menghebohkan semalam. Tanpa aku duga, kontolku yang sejak tadi di belai sudah dikulum dengan lembutnya. 

Pertama dijilati kepalanya, lalu dimasukkan ke rongga mulutnya. Rasanya sangat nikmat sekali, tidak bisa kujelaskan lagi. Selanjutnya,  dia mengambil posisi tidur terlentang dan aku pasang kuda-kuda tengkurap yang bertumpu pada kedua tanganku. Aku mulai memasukkan kontolku ke arah lubang vaginanya yang tadi sudah saya pelajari bagian-bagiannya.

Rasanya tiada tara saat kumasukkan kontolku, tidak hanya saya yang merasakan enaknya penetrasi tetapi tante Nita juga merasakan kenikmatan yang luar biasa, terlihat dari ekpresi wajahnya dan desahan lembut dari mulutnya. 

Setiap aku menekan kontolku ke arah vaginanya, Tante Nita juga menekan pinggulnya ke arah kontolku hinggan kami orgasme.

Semuanya selesai, aku keluar rumah sekitar pukul delapan saat Bi Ratih mencuci di belakang. Dalam perjalanan pulang aku termenung, kejadian semalam berlangsung begitu cepat, tanpa liku-liku, tanpa terpikirkan sebelumnya. 

Aku bisa merasakan kehangatan tubuh tante Nita, orang yang selama ini menjadi majikanku. Menyaksikan rona wajah tante Nita yang memerah jambu, kepasrahannya dalam ketelanjangannya menunjukkan dahaga seorang wanita yang mebutuhkan belaian seorang pria.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, Aku makin sering mendatangi tante Nita untuk melakukan hubungan sex itu lagi. Tidak ada bosannya aku mencicipi dan merasakan tubuhnya yang masih tetap menggairahkan.

1 komentar:

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus