Menikmati Keperkasaan Guruku di Atas Ranjang Tanpa Adanya Suatu Hubungan

Menikmati Keperkasaan Guruku di Atas Ranjang Tanpa Adanya Suatu Hubungan


CERITA SEX | CERITA DEWASA | CERITA HOT | 18+ | KHUSUS DEWASA | VIDEO HOT | VIDEO BOKEP | BEBAS

CeritaHotPlus-Panggil saja Namaku Hesti, ini pengalamanku saat masih sekolah di salah satu SMA swasta di Jakarta. Penampilanku termasuk lumayan lumayan cantik dengan kulit yang putih kekuningan, tubuh langsing tetapi padat berisi, bibir yang cukup sensual dan rambut yang hitam tebal. 

Dalam bergaul dengan anak-anak sekolah aku cukup ramah sehingga mereka senang bergaul denganku dan aku pun memiliki banyak teman. Kepandaianku dalam bergaul juga membuatku dekat dengan para guru.

Dari semua guru di sekolahku, ada salah satu guru yang cukup kusukai yaitu guru bahasa Iggris dan sebut saja namanya Ferdi, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok di sekeliling wajahnya, tinggi dan ramping tetapi cukup kekar. 

Dari yang kudengar, Dirinya masih bujangan dan usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

Yuk Gabung di SERBAQQ Agen Poker Online Terpercaya Di Indonesia Rasakan Kartu Cantik Nya Dan Nikmati Layanan Customer Service Kami 24 Jam Nonstop Untuk Info Lebih Lanjut Silahkan Hubungi CS Kami Link : VIPSERBA.NET


Suatu hari saat jam pelajaran olah raga, aku duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain sambil minum es dan makan makanan kecil. Dengan masih menggunakan baju kaos dan celana pendek olahraga diriku terlihat sangat seksi dengan pahaku yang putih dan mulus.

Tiba-tiba saja muncul Pak Ferdi dan kami semua pun menyapanya "Selamat pagi Pak" dan dia membalasnya sembari tersenyum.

"Ya, pagi semua. Lagi pelajaran olahraga ya?" tanyanya.
"Iya nih Pak, lagi kepanasan jadi istirahat sebentar. Baru selesai ngajar ya Pak?" ucapku.
"Iya, nanti satu jam lagi mau balik  ngajar lagi jadi sekarang mau makan dulu" ucapnya.
"Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol" ucap kami.
"Ohh..oke, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan" ucapnya.
"Tidak kok Pak" ucap kami.

Saat Pak Ferdi mengambil posisi untuk duduk, aku langsung saja mendekat ke arahnya yang membuat teman-temanku langsung meledekku.

"Alaa..Hes, langsung deh deket-deket gitu, jangan mau Pak" ledek mereka.
"Ah...Ya, enggak apa-apa" jawabnya.

Lalu, dengan sengaja aku menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku sehingga terlihat jelas keindahan pahaku. Pandangan Pak Ferdi pun tertuju ke arahku dan dirinya tersenyum, aku pun langsung berpura-pura minta maaf.

"Maaf ya Pak" ucapku sambil kegirangan karena sudah memperngaruhi pandangannya.
"Oh..enggak apa-apa" ucapnya.

Hari minggunya, dengan alasan mengerjakan PR bersama teman aku pamit dan berniat pergi ke rumah Pak Ferdi. Sesampainya di sana, Pak Ferdi membuka pintu dengan hanya memakai celana santai dan handuk di bagian lehernya terlihat seperti habis mandi.

Dengan wajah yang sedikit kaget Pak Ferdi mengatakan "Eeehhh...Hes, ada apa nech datang sendirian?"
"Ohh.. enggak iseng aja Pak, hanya mau tahu aja rumah Bapak" jawabku dan dipersilahkan masuk.

Setelah duduk di ruang tamu Pak Ferdi kembali menanyakan kedatanganku, aku pun kembali menjelaskannya "Ohh.. cuma mau nanya pelajaran saja Pak, tapi rumah Bapak kok sepi banget ya?" tanyaku.

"Saya kost di sini sendirian" jawabnya.

Selama beberapa saat kami pun berdiskusi mengenai pelajaran bahasa Inggris sampai waktu jam makan siang pun tiba.

"Udah lapar belum Hes?" tanyanya.
"Lumayan Pak" jawabku dengan wajah sedikit malu.
"Kamu tunggu sebentar ya di rumah, Saya ke warung beli nasi goreng bentar" ucapnya sambil berdiri dari duduknya.
"Ohh..Oke Pak" jawabku.

Saat Pak Ferdi pergi, aku yang sendirian saja di dalam rumahnya pun berjalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena masih bujangan, dapur Pak Ferdi hanya terisi seadanya saja. 

Saat melihat ke arah kamarnya yang tidak tertutup rapat, aku pun melihat masuk ke dalamnya dan terlihat koleksi bacaan berbahasa Inggris dari mulai majalah sampai buku yang tersusun rapi di raknya. Bukan hanya itu saja, ternyata juga ada majalah porno dan langsung kubuka-buka karena penasaran.

Selama Beberapa menit melihat majalah dewasanya, tiba-tiba saja terdengar suara Pak Ferdi dari arah belakangku "Lohh.. ngapain disitu Hes? ayo.. makan dulu, nanti keburu dingin nasinya" ucapnya.

Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya dan terlihat wajahnya biasa-biasa saja seakan tidak ada masalah. Langsung saja, Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan suara yang tergagap-gaga "Ti..ti..tidak, eng..gak ngapa-ngapain kok Pak. Maa..aaff ya Pak" ucapku.

Mendengar penjelasanku Pak Ferdi hanya tersenyum saja "Ya udah tidak apa-apa kok, Kamar saya berantakan jadi tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja yuk" ucapnya.

Syukurlah Pak Ferdi tidak marah dan membentakku, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu tersebut masih belum bisa hilang dengan segera. Pada saat makan aku pun bertanya "Koleksi bacaannya banyak banget Pak? Emang sempat dibaca semua, ya Pak?" tanyaku.

"Yaa..aah, belum semua sih tapi lumayan buat iseng-iseng" jawabnya.
"Terus.. tadi kok ada yang begituan Pak" tanyaku sedikit memancing.
"Yang begituan yang mana?" tanyanya.
"Emm.. Ya yang begituan tuh, Emm.. Majalah jorok" ucapku dengan wajah yang sedikit malu.
"Oh, yang itu toh. Itu dulu pemberian dari teman saya" ucapnya sambil tertawa.

Selesai makan, kami pun kembali ke ruang depan dan kebetulan sekali Pak Ferdi menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya "Kalau kamu serius, kita ke kamar yuk" ucapnya.

Akupun langsung beranjak, Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya. "Betul kamu tidak malu?" tanyanya yang kujawab dengan menggelengkan kepala.

Tanpa menunggu lagi, Pak Ferdi tiba-tiba membuka celananya dan terlihat ada sesuatu yang menonjol dari celana dalamnya. Lalu, dirinya mendekap tubuhku dan menidihku di atas ranjang. 

Terasa ada sesuatu yang menindih vaginaku yang membuatku ingin merintih tetapi kutahan. Dengan pasrah Pak Ferdi semakin berani mencium bibirku, dirinya seperti terbius nafsu dan tidak ingat lagi dengan kehormatannya sebagai seorang guru.

Aku pun hanya bisa mendesah "aahh..Hemm..uu..uuh" dengan tubuh yang lemas ddi atas tempat tidur. 

"Enak gak Hes?" tanyanya.
"Hmm... lumayan Pak" jawabku pelan.

Tanpa bertanya lagi, Pak Ferdi kembali mencium mulutku dengan ganasnya dan aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa sangat keras dan sudah berdiri sempurna. 

Lalu, Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku dan meremasnya. Tiba-tiba saja Pak ferdi berhenti merangsangku, dirinya mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku dengan salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek.

"Boleh gak seperti ini?" tanyanya.

Aku hanya diam dan mengedipkan kedua mataku perlahan, Mungkin Pak Ferdi menganggapnya sebagai tanda setuju dan langsung mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar serta duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sementara tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkannya ke vaginaku.

Kelihatan Pak Ferdi agak kesusahan untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Ferdi memperingatkanku untuk menahan rasa sakitnya.

"Tahan sakitnya ya Hes" ucapnya yang tidak kugubris karena menahan rasa sakit.
"Akhh.., bukan main perihnya ketika penis Pak Ferdi sudah mulai masuk dan aku hanya meringis.

Seakan tidak peduli, Pak Ferdi menekan terus penisnya sampai masuk semua dan langsung menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Terasa kenikmatan yang luar biasa dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

Semakin lama, rasa perih yang kurasakan berubah menjadi rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Ferdi yang mengocok vaginaku. Aku terengah-engah "Hah.. hah...hah...." Pelukan kedua tangan Pak Ferdi semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya. Semakin lama gerakan penis Pak Ferdi semakin memberi rasa nikmat di dalam vaginaku.

Kemudian, Pak Ferdi mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan "ouwww.." Pak Ferdi semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya.

Keperkasaan penisnya semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Ferdi agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku yang ternyata air maninya sudah keluar. 

Pak Ferdi pun segera mengeluarkan keperkasaan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dengan nafasnya yang terengah-engah. Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku "Gimana Hes?Kamu tidak apa-apa? Maaf ya" ucapnya.

Sambil tersenyum aku pun menjawab dengan lirih "tidak apa-apa kok Pak, Agak sakit karena ini yang pertama" ucaku.
"Sama, ini juga yang pertama untukku" ucap Pak Ferdi.

Kemudian, aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku sudah lelah tetapi aku tidak tahu apakah Pak Ferdi juga tertidur atau tidak.

Sat jam menunjukkan pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Ferdi dan terlihat dirinya hanya menggunakan handuk dan berkata "Kita mandi yuk, Kamu harus pulang kan?" ucapnya.

Dengan masih dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi dan disusul Pak Ferdi yang masuk membawakan handuk khusus untukku. Saat itu, kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Ferdi menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput darahku yang robek. 

Begitu juga dengan diriku yang tidak merasa jijik lagi memegang dan membersihkan keperkasaan penisnya itu. Setelah semua selesai, Pak Ferdi membuatkanku segelas teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. 

Sekitar pukul 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Ferdi memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku. Saat aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian tadi ketahuan. 

Tetapi aku cuek saja, karena kuanggap ini sebagai sebuah pengalaman saja. Sejak hari itu, bila ada waktu luang aku selalu berkunjung ke rumah Pak Ferdi untuk menikmati keperkasaannya dan aku bersyukur rahasia tersebut tidak pernah bocor. 

Sampai sekarangpun aku masih tetap menikmati keperkasaan Pak Ferdi walaupun aku sudah menjadi mahasiswa dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran.

Pak Ferdi pernah mengatakan akan menikahi diriku bila aku sudah selesai kuliah nanti, tetapi aku belum menjawabnya karena yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan penisnya.

1 komentar:

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus